07

18.3K 2.9K 1.4K
                                    

Semangat ya yang hari ini ada daring~<3

Happy Reading!<3



oOoOo



Aku menghampiri kak Jaemin yang tengah bersantai di ruang tengah, sedangkan Jisung-- dia tadi harus pamit duluan karena kata-nya,

"Maaf ya ra, mama aku tiba-tiba butuh bantuan."

Ya udah, jadi-nya dia pulang duluan deh. Aku juga baru selesai membersihkan sisa sarapan tadi.

"Kak?"

Kak Jaemin melirikku sebentar sambil mengangkat alis-nya sebelah. "Kenapa?"

Aku mengambil dudu tepat disamping-nya.

"Besok aku cari kerja ya?"

"Dimana?"

Aku tampak berpikir sebentar, sebenarnya aku juga masih belum mempunyai tujuan ingin bekerja dimana.

Tapi aku tau dari Jisung, jika kantor-nya sedang membuka lowongan pekerjaan.

"Aku mau ngelamar kerjaan di PJS corp. kata-nya disana ada lowongan,"

"Ya terserah elo." sahut-nya cuek.

Aku mengulas senyum tipis, artinya aku di bolehin dong bekerja?

Aku dengan cepat membuka ponsel dan mengirimi Jisung pesan.

Park Jisung tetangga baru ^^'

Jicung~|

|Kenapa Ra?

Masih ada kan lowongan nya?|

|Masih, kamu jadi mau ambil lowongan
di kantor aku?


"Heh? siapa yang nyuruh elo kerja sama laki tinggi macam tiang itu?" desis kak Jaemin.

Kak Jaemin ngintip ya? kok bisa tahu.

"Kan kata kakak tadi boleh?"

Kak Jaemin merebut ponsel yang berada ditangan ku itu dengan sekali tarikan.

"Nggak! lo nggak boleh kerja."

Aku mengerucutkan bibirku, "Kok nggak boleh sih~" rengekku.

"Lebih baik lo dirumah, jadi bini yang bener." katanya.

Hatiku mencelos, selama ini aku berusaha menjadi istri yang baik tapi masih belum benar di mata kak Jaemin?

Kluntung Kluntung

Aku baru saja ingin berdiri bermaksud ingin membuka pintu, tapi kak Jaemin mencegah tanganku.

"Biar gue aja,"

Kak Jaemin langsung beranjak dan membuka pintu, aku bisa mendengar samar-samar suara melengking khas suara wanita.

"Hai sayanggg~"

Aku terkejut ketika wanita itu memeluk kak Jaemin dengan santai-nya.

"Hai, kenapa lama banget sampe-nya?"

Aku tersenyum kecut ketika nada bicara kak Jaemin berubah menjadi halus ketika bersama gadis itu, apakah itu pacar kak Jaemin?

"Tadi macet hehe,"

"Ya udah kamu tunggu dulu ya, aku mau siap-siap dulu." kata kak Jaemin dan gadis yang aku tidak ketahui nama-nya itu jalan menghampiriku-- lebih tepat-nya duduk disofa yang bersebrangan denganku sedangkan kak Jaemin, dia sudah masuk ke dalam kamar.

"Oh jadi ini si parasit-nya Jaemin?"

Gotcha!

"Aku bukan parasit buat kak Jaemin," sahutku.

Gadis itu tertawa renyah, "Heh gadis nggak tahu diri, lo pasti udah tau kan dari Jaemin. Selama satu tahun ke depan kalian bakal cerai?"

"Karena kami akan menikah." timpal-nya.

Hatiku kembali mencelos tapi kali ini lebih sakit dan lebih dalam.

"Itu nggak akan terjadi!" aku menatap-nya dengan datar.

"Lo itu penghalang di hubungan kami, asal lo tau ya," kata gadis itu. "kami itu udah mau nikah, tapi tiba-tiba Mama Jaemin malah ngejodohin dia sama elo!"

"Persetanan dengan orang tua Jaemin, gue nggak butuh restu dari dia." decihnya.

Aku menatap gadis di depanku ini dengan tidak percaya, "Kamu itu sudah gila, jika memang kamu memang menyayangi kak Jamein. Kamu nggak akan memaksakan ego kamu seperti ini, kamu hanya terobsesi sama kak Jaemin."

Lagi-lagi gadis itu tertawa renyah, seperti tengah dirasuki makhluk lain.

"Lo tau apa soal hubungan kami?" sindirnya. "lagian Jaemin itu milik gue seutuhnya!"














"Kami udah melakukan sesuatu yang seharusnya nggak kami lakuin."

"Dan sekarang ada Baby Na didalam rahimku."

oOoOo

Sabar sabar sabar...

Ikut emosi aing :)

Surrender | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang