13. Chanyeol Happy Virus Angry.

229 70 11
                                    


"Exo-l itu cahaya kami disaat kami sedang berada di kegelapan malam."

Spamm comen dulu dong!!! Siap baca kelanjutan perjalanan mereka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spamm comen dulu dong!!! Siap baca kelanjutan perjalanan mereka?

^^^^^^

Mengapa manusia itu susah sekali keluar dari alam mimpi?

Saat mereka di bangunkan, tetapi mereka sendiri yang tidak kunjung bangun, tapi setelah itu saat mereka bangun, justur marah-marah karena mengira bahwa mereka tidak di bangunkan. Padahal sudah di bangunkan tapi tidak ingin bangun.

Kalau tidak marah pada alarm, yah, ngomel-ngomel sendiri.

Tidak tahu terimakasih, emang!

Xiumin sekali lagi menarik kaki Kai yang telah menjutai di sofa. Jika dikeadaan seperti membuat ia teringat masa-masa mereka trainee dulu. Biasa flashback! Akhirnya setelah lima tahun berpisah mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

"Seharusnya mereka tidak tidur disini. Bagaimana jika Zesya sudah terbangun," rutuk Xiumin kesal. Apalagi melihat Kai yang toples seperti itu, mempertontonkan tubuh telanjang bagian atasnya yang begitu terpampang saat ini.

Suho yang biasanya juga biasanya bisa lebih cepat bangun, kini tertidur begitu pulas. Wajar saja, semalam mereka menonton film action hingga matahari mulai naik kembali menggantikan bulan. Zesya juga seperti itu! Tapi ia duduk di tengah-tengah dengan para anggota Exo yang agak duduk berjauhan darinya akibat larangan Chanyeol.

"Kalian sungguh tidak ingin bangun?" Tanya Xiumin kembali menggoyangkan bahu Sehun yang kini berada di dekat kakinya. Semua pemuda berdarah korea itu tidur di ruang televisi, kecuali Zesya yang berada di kamar sendirian.

"Yah... Hyung, aku masih mengantuk, pergilah," usir Sehun seraya menutup wajahnya dengan boneka milik Zesya yang semalam ia pinjam.

D.O yang baru saja akan di bangunkan oleh Xiumin sudah terlebih dahulu membuka kelopak matanya, pria bermata bulat itu menguap sekali, kemudian tangannya meraba mencari kaca mata kesayangannya.

Orang mines kalau hidup tanpa kaca mata sama seperti makan tanpa piring. Eh... Iyakah?

"Aku sudah bangun, jadi jangan bangunkan aku lagi," ujar D.O menatap Xiumin lempeng. Baru saja Xiumin akan tersenyum senang karena salah satu anggotanya sudah bangun, tetapi detik kemudian senyum itu luntur.

Xiumin menarik tangan D.O yang kembali akan tertidur. "Kenapa kau tidur lagi?"

"Aku sudah bangun tadi," sahut D.O dengan nada datarnya. Ia menggaruk ujung matanya yang terasa gatal, masih sedikit mengantuk.

I'm Not PaparazziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang