35. UFO sebenarnya.

117 37 121
                                    

"aku akan menjadi tempat tinggalmu selamanya."

^^^^^^^

"Mengapa kita harus ke bandara malam-malam begini? Besok adalah hari yang panjang, jika ingin keliling dunia, nanti saja. Jangan sekarang!" Omelan Tao dianggap angin lalu oleh Luhan. Pria itu masih sibuk mengendarai dengan baik. Clara yang duduk di belakang memeletkan lidahnya ke arah Tao, dengan bermaksud mengejek.

"Gege Luhan akan membantuku, jadi kau janga protes. Diam saja."

Oke! Sepertinya predikat Tom and Jerry, akan diberikan pada kedua orang itu. Luhan sampai lelah memisahkan mereka yang sejak tadi bertikai, bahkan hanya untuk hal kecil.

"Mengapa kau menuruti permintaanya, Hyung?! Aku saja kemarin ingin diantarkan ke Las Vegas, kau tidak mau sama sekali. Kau ini pilih kasih sekali, aku akan loncat dari sini. Baru kau akan sadar betapa berharganya aku,"gerutu Tao menatap tajam Luhan. Clara menahan tawanya, tidak di depan public, di kehidupan nyata pun ia bersifat kekanakan.

"Overreacting!"cibir Clara membuat Tao mendelik kesal. Pria itu benar-benar memutar tubuhnya untuk menatap Clara.

"Ulangi sekali lagi, maka aku akan memasukkanmu ke ruangan berhantu!"ancam Tao berkilat tajam.
Bukannya takut Clara justru tertawa terpingkal, ia memutar bola mata jengah.

"LEBAY! Bagaimana bisa kau akan memasukkanku ke dalam ruangan berhantu, jika kau saja takut. Yang ada kau akan menangis nantinya,"ejek Clara. Jiwanya sudah jiwa Exo-l, setiap detail sifat-sifat member sudah ia kenal begitu baik. Bahkan, mungkin Clara bisa membedakan setiap upil mereka masing-masing.

Tao menjulurkan kedua tangannya, ingin sekali ia melempar Clara dari mobil sekarang juga. Mengapa gadis ini tidak takut sama sekali denga dirinya. Sebagai seorang fans menurut Tao, Clara seharusnya menatapnya kagum, serta bersikap manis untuk menarik perhatiannya. Lalu mengapa Clara tidak bersikap seperti itu? Ah, tidak! Clara bersikpa manis dan baik kepada Luhan. Sedangkan dirinya, bagaikan idola yang ditirikan.

"Berhentilah bertengkar! Apa kalian tidak lelah, Clara ku mohon padamu jangan menanggapi Tao. Dia memang terkadang kekanakan---"

"--- siapa yang kau sebut kekanakan? Hah?! Diriku? Dia yang kekanakan. Bukan diriku." Tanpa menunggu Luhan menyelesaikan kalimatnya. Tao lebih dahulu menyela.

Luhan memejamkan matanya erat, jika ia tidak sedang menyetir. Sudah dipastikan bukan Tao yang mencekik Clara, tetapi dia sendiri yang akan mencekik pria menyebalkan itu.

"Baiklah aku diam. Untuk Gege Luhan, aku berterima kasih karena kau sudah dengan senang hati memenuhi permintaan ku untuk mencari Zesya."

Tao memukul dashboard begitu kuat. "Kua juga harus berterimakasih denganku. Jangan hanya padanya!"


©©©©©

"Jika kau berniat menakuti dengan mengetuk jendela kamarku, maka kau salah. Aku tidak pada hantu. Aku hanya takut pada ketidak warasanmu yang semakin meningkat!" Zesya justru bersender di kusen jendela, seraya bersedekap tangan. Untung saja ia sudah cukup tidur, jadi jika sekarang ada yang bertanya dirinya mengantuk, maka jawabannya adalah tidak.

 Untung saja ia sudah cukup tidur, jadi jika sekarang ada yang bertanya dirinya mengantuk, maka jawabannya adalah tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Not PaparazziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang