"Tidak perlu sama, jika kita bisa berbeda."^^^^^^
Xiumin yang baru saja menyeruput minumannya tersedak, saat seseorang memasuki dapur dengan sesuatu tak terduga. Ia memukul dadanya beberapa kali karena terasa sakit, D.o yang mendengar kericuhan Xiumin mematikan kompornya.
"Ada apa, Hyung?" Bukannya menjawab, Xiumin justru menunjuk Zesya yang juga menatap mereka berdua bingung.
D.o terbelalak kaget dengan apa yang Zesya gunakan. Gadis dengan rambut terikat menjadi satu itu menggembungkan pipinya aneh.
"Mengapa kalian bangun begitu cepat? Padahal aku berpikir, belum ada seorangpun yang terbangun. Jadi aku bisa dengan bebas, berkeliaran di tempat ini, menggunakan kostum UFO buatan ku ini." Zesya mendudukkan dirinya di pantry, tepat berhadapan dengan D.o serta Xiumin.
"Kau membuat kostum ini sendiri?"binar kagum dari Xiumin begitu terlihat jelas. Zesya mengangguk seadanya.
"Kapan?"tanya Xiumin lagi. Zesya mengangkat tangannya, memberi kode agar menunggu dirinya menyelesaikan tegukan terakhirnya.
"Aku baru saja menyelesaikannya." Xiumin benar-benar tidak bisa menahan rasa keterkejutannya.
"Kostum yang bagus." Setelah mengatakan hal itu D.o berlalu pergi dengan membawa sebuah apel. Zesya menatap kepergian pria itu beberapa saat.
Xiumin menepuk bahu Zesya pelan. "Apa kau tidak lelah? Aku yakin kau begadang untuk membuat kostum ini, tapi untuk apa?"tanya Xiumin perhatian. Zesya berdeham pelan, berusaha mengusir bayangan D.o dari pikirannya.
"Lelah iya, itu pasti. Tapi aku harus bisa lolos audisi ini. Setidaknya membuat Kim-Hyana senang adalah kewajiban ku sebagai balas budi. Aku harus melakukan yang terbaik,"ujar Zesya menatap dirinya sendiri dari bawah hingga atas. Celana berbahan karung itu ia sendiri yang jahit, kemudian ia beri warna hijau. Sedangkan kostum atasannya adalah tentu saja berbentuk seperti kendaraan UFO.
"Aku mengerti! Tapi bukankah, ini kontes adu bakat dalam dunia hiburan seperti bernyanyi, menari ataupun beradu acting. Tetapi bukan audisi kostum, Zesya!"jelas Xiumin ingin menyadarkan Zesya dari kekonyolannya.
Zesya menghela nafas pelan. Pikiran orang-orang hanya terus berpusat pada tema, tanpa ingin berkreativitas diluar batas.
"Aku bisa membuatnya unik. Aku akan bernyanyi sambil melakukan gerakan patah-patah UFO. Hal itu jarang terjadi, aku yakin hal itu akan terlihat berbeda di mata juri. Setidaknya jika aku tidak sama dengan mereka yang memiliki kemampuan luar biasa, aku bisa melakukan hal yang berbeda dari mereka semua." Pemikiran Zesya seperti ini yang selalu membuat semua orang terinspirasi dengannya. Jatuh cinta padanya adalah hal wajar, meski gadis itu sendiri tidak secantik gadis lain. Tetapi, ia memiliki magnet untuk menarik lawan jenis menempel padanya.
Xiumin bangkit saat seorang pria menjulang di belakang Zesya menatapnya. Mengerti hal itu, Xiumin bangkit.
"Aku pergi dulu, ini masih terlalu pagi. Beberapa saat lalu aku hanya sedang ingin minum. Kalau begitu aku pergi,"tukas Xiumin kemudian berlalu pergi. Saat kepergian Xiumin, Zesya bungkam.
Gadis itu menatap lurus kompor yang berada sedikit jauh darinya. Zesya melipat kedua tangannya di atas pantry, kemudian ia tenggelamkan kepalanya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Paparazzi
FanfictionAmazing cover by @cumicumi_kokobop Seringnya dikucilkan dan dibandingkan membuat Zesya merasa dirinya makhluk paling menjijikan di dunia ini. Dulu ia berpikir pacaran bagi masa depannya tak akan menjadi masalah, tetapi semua itu enyah seketika saat...