37. Pilihan Zesya.

114 41 73
                                    


"Jangan pikirkan yang orang lain katakan."

^^^^^^

Belum sempat Baekhyun menyelesaikan ciumannya dengan Kim-Hyana, suara vas bunga yang pecah terdengar begitu nyaring.

Semua memutuskan pusat perhatiannya pada Chanyeol yang sudah hilang di balik pintu keluar apartemen. Entah pria itu sengaja atau tidak saat menjatuhkan Vas bunga tadi. Intinya yang mereka ketahui Chanyeol begitu marah. Karena terlihat jelas dari wajahnya.

"Maafkan aku!"gumam Baekhyun yang hanya dapat di dengar oleh Kim-Hyana. Sedangkan yang lain, mereka masih tidak bisa berkata-kata. Semua ini terlalu cepat dan tidak ada dalam bayangan mereka.

"Zesya pergilah! Sehun akan mengantarmu, kau sudah begitu terlambat." Suho menatap Zesya dengan seksama. Zesya yang masih diam terpaku menatap kepergian Chanyeol tergagap menyahuti.

"Ta-tapi Chanyeol ...." Suho menggeleng sebagai kekhawatiran Zesya.

Zesya memakai tasnya di punggung. "Tidak usah. Aku akan pergi bersama seseorang yang juga mengikuti audisi hari ini. Dia sepertinya sudah menungguku di luar,"jelas Zesya.

"Zesya kau tidak terlalu begitu mengenal baik kota ini. Bagaimana jika dia orang jahat?"tanya Kai akhirnya angkat bicara. Suho mengangguk membenarkan perkataan pria itu. Setelah dia memungut dua ponsel yang sempat dimainkan oleh Chanyeol dan Sehun tadi untuk ia simpan.

"Dia baik, percayalah padaku. Lagipula dia tinggal di apartemen sebelah. Jika ada apa-apa kau bisa mendatanginya, bukan? Kumohon, aku sudah begitu terlambat. Biarkan aku pergi!" Dengan nada memelas Zesya menatap semuanya. Pikirannya terbagi antara Chanyeol dan juga audisi hari ini.

Chen berdeham pelan. "Ponsel yang aku berikan aktifkan selalu. Jika ada apa-apa hubungin saja satu-satunya nomor yang tertera disana."

Zesya mengangguk dengan cepat. Mungkin saja bersama Chen ia bisa bernegosiasi.

"Biarkan saja Zesya pergi dengan temannya. Aku sudah melihatnya tadi gadis itu menunggu di depan. Zesya pasti bisa menjaga dirinya dengan baik,"tukas Chen memberi pembelaan pada Zesya. Akhirnya Suho menghela nafas pelan, ia menatap Sehun beberapa saat.

"Sehun antar Zesya sampai bawah. Pastikan dia pergi dengan baik,"titah Suho yang tanpa basa-basi langsung diturutin oleh Sehun.

"Aku pergi dulu." Beberapa saat Zesya menatap Baekhyun dan Kim-Hyana secara bergantian. Jika saja Sehun tidak menarik tangannya, sudah pasti ia akan menghabiskan waktu lebih lama lagi menatap keduanya begitu intens.

Vlecia yang tadi sibuk berselancar di dunia maya, segera menegakkan tubuhnya dengan cepat saat mendengar suara langkah kaki. Beberapa saat dapat Zesya tangkap bahwa Vlecia sedikit terkejut, namun Zesya tidak mengerti alasannya apa.

"Aku sudah siap, maaf sedikit terlambat. Ah ... Dia Ooh Sehun. Dan dia Vlecia,"ujar Zesya memperkenalkan keduanya secara bergantian.

Sehun yang awalnya panik karena lupa memakai masker akhirnya menghela nafas lega, karena menurutnya Vlecia tidak mengenalinya sama sekali.

"Tidak apa, masih ada waktu setengah jam untuk kita mendaftar ulang. Baiklah ayok pergi!" Saat Vlecia akan menarik tangan Zesya melangkah pergi, Sehun sudah lebih dahulu menahan Zesya disisinya.

"Turunlah duluan, Zesya akan berjalan denganku ke bawah." Sehun menatap Vlecia dengan senyum manisnya. Belum sempat Zesya memperotes, Vlecia sudah lebih dahulu melangkah pergi.

"Ck! Jika Vlecia marah, aku akan memarahimu."

©©©©©

Zesya tersenyum senang saat keluar dari ruangan pendaftaran ulang yang berada di dalam gedung audisi itu. Dengan cengiran ia mendekati Vlecia.

I'm Not PaparazziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang