"Mengapa jika aku merepotkan orang lain, rasanya itu begitu kurang percaya diri."Congratulations semua!!!
^^^^^^
Bau rumah sakit langsung berebut masuk ke dalam indera penciuman Chanyeol serta D.o, keduanya dengan masker serta topi yang melengkapi, melangkah masuk lebih jauh memasuki rumah sakit. Tidak ada hal yang membuat keduanya mencolok, tinggi dan warna kulit cukup seimbang dengan keadaan sekitar. Untuk saat ini rasanya masih aman.
"Hufth... Kau begitu membosankan, berbicaralah!" Seru Chanyeol di balik maskernya. Ia melirik D.o yang tidak kunjung membuka mulut untuk mengajaknya berbicara.
D.o melampar pandangan malas. Meneliti wajah Chenyeol yang sejak lama tidak pernah berubah. Ia berdesis pelan, "Apa kau ingin dipulangkan saja?" Pertanyaan spekitis D.o disambut dengusan oleh Chanyeol.
"Menurutmu Zesya itu seperti apa?" Bukannya berhenti Chanyeol semakin gencar mengajak D.o berbicara. Jaket jeans yang menutupi bagian atasnya ia sibak, tangannya terjulur merogoh saku jaket untuk mengambil kertas kecil. Detail keberadaan Suho dan Zesya ditulis oleh Manager Lee disana. Jaga-jaga jika saja ada yang kelupaan nantinya.
"Untuk apa kau menanyakan gadis lain, disaat kau memiliki gadis sendiri." Seperti biasa D.o membalas telak. Jawabannya selalu di luar perkiraan, membuat Chanyeol bungkam. Sadar akan keterdiaman Si Happy Virus D.o tertawa pelan, meninju kecil bahu Chanyeol mengisyaratkan agar tetap santai.
"Lupakan saja! Ah, apa tadi, Zesya yah? Menurutku Zesya itu baik, tidak jaim, dan unik. Mengapa kau menanyakannya?" Tanya D.o seraya mengangkat sebelah alisnya seperti kebiasaan diri pada umumnya.
Chanyeol berdeham. "Aku hanya penasaran saja. Zesya memang unik."
Ugh... Mengapa Zesya begitu beruntung, ia di bicarakan oleh kedua pria tampan, yang begitu didambakan gadis pada umumnya. Jika saja gadis di luar sana mengetahui ini semua, mereka pasti akan membayar berapapun untuk bertaruh agar bisa berada di posisi Zesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Paparazzi
FanfictionAmazing cover by @cumicumi_kokobop Seringnya dikucilkan dan dibandingkan membuat Zesya merasa dirinya makhluk paling menjijikan di dunia ini. Dulu ia berpikir pacaran bagi masa depannya tak akan menjadi masalah, tetapi semua itu enyah seketika saat...