"Disaat kau pergi, untuk apa aku bertahan?"Chanyeol meneguk salivanya dengan susah payah. Mata tajam pria itu mengarah lurus ke arah gadis yang melambaikan tangannya dengan ceria.
Zesya menghapus air matanya yang sempat membasahi pipinya sejak tadi. Ia menatap perubahan ekspresi Chanyeol dengan bingung.
"Chan! Chanyeol." Zesya mengeraskan suaranya barulah pria itu tersadar. Mereka saling adu pandang beberapa saat, sebelum suara gadis memanggil Chanyeol dengan begitu lantang.
Menyentak Zesya kepermukaan saat gadis itu berdiri di sampingnya dengan senyum lebar. Beberapa saat sepertinya, gadis itu tidak menyadari keberadaannya disini.
"Aku sungguh merindukanmu, adik nakal!" Dalam bahasa Korea ia membuat Zesya semakin kebingungan . Terutama saat gadis cantik itu memeluk tubuh tinggi Chanyeol dengan leluasa.
"Nuna." Tubuh Chanyeol membeku dengan tatapan yang tidak lepas dari Zesya sedikitpun. Gadis pendek itu berusaha kuat untuk tetap berdiri, walupun kakinya begitu sakit.
"Ya, ini aku, kakak perempuanmu, Park Yoora." Gadis cantik itu mengurai pelukannya dari Chanyeol.
Dengan pakaian musim panas ia membelakangi lobby apartemen. Setengah tahun tidak bertemu Park Yoora, tidak membuat Chanyeol merasakan perubahan pada kakaknya itu.
"Nuna, aku baik-baik saja jika itu yang ingin kau ketahui. Tapi, bisakah mau menyingkir sebentar. Ada seorang gadis di belakangmu!" ujar Chanyeol masih dalam bahasa Korea. Zesya yang sejak tadi bungkam, gelagapan saat ditatap oleh Park Yoora.
"Hai!" Park Yoora melambaikan tangannya sopan. Ia mengerti perbedaan budaya di negaranya dan juga Amerika.
Zesya membalas dengan senyuman kecil, ia juga mengangkat tangannya, melambai pelan. Tidak tahu harus berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Paparazzi
FanfictionAmazing cover by @cumicumi_kokobop Seringnya dikucilkan dan dibandingkan membuat Zesya merasa dirinya makhluk paling menjijikan di dunia ini. Dulu ia berpikir pacaran bagi masa depannya tak akan menjadi masalah, tetapi semua itu enyah seketika saat...