"Perjalanan ribuan mil berawal dari satu langkah.""Oke!"
Satu kata yang keluar dari mulut Zesya, entah mengapa justru membuat Chanyeol gelagapan. Tidak seperti biasanya, menurut Chanyeol.
"Oke aja?"tanya Chanyeol tidak percaya. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Angin berhembus kencang di atas jembatan itu, rambut Zesya yang terkepang satu sudah tidak berbentuk sejak kedatangannya tadi.
"Terus aku harus ngomong apa? Aku ingat, kamu pernah bilang, aku bukan siapa-siapa. Jadi nggak perlu ikut campur, seharusnya juga aku nggak bela-belain jalan kaki buat nyariin kamu." Kaki Zesya perlahan melangkah mundur. Bibir Zesya bergetar setiap kalimat yang keluar dari mulutnya.
"Seharusnya juga aku dengerin Kim-Hyana buat tetap diam!" Chanyeol menggeleng. Ia sekarang mengerti arah pembicaraan Zesya, gadis itu menyalahkan dirinya sendiri.
"Ini bukan salah kau, Zesya." Chanyeol mengulurkan tangannya, meminta Zesya berhenti melangkah mundur. Di belakang gadis itu terdapat pembatas jembatan, yang di bawahnya terbentang sungai.
Zesya menggeleng miris. "Jika saja aku diam, kau tidak akan bertengkar dengan Baekhyun. Semua orang tidak akan khawatir denganmu."
"Hentikan Zesya! Kau bisa saja terjatuh, jika kau terjatuh mungkin saja buaya-buaya sedang menantimu di bawah sana. Itu tidak baik, kau bisa mati." Ingin rasanya kepala Chanyeol di benturkan saja ke dinding. Di saat genting seperti ini, mengapa Chanyeol masih saja menyempatkan bergurau.
"Biar saja, setidaknya buaya beneran. Bukan buaya buntung!" Sisa satu langkah lagi, maka mungkin saja ini akan menjadi terakhir kalinya Chanyeol menatap Zesya.
Tanpa aba-aba, Chanyeol berlari, mudah baginya mencapai Zesya dengan cepat. Kaki panjangnya ternyata begitu berguna membuat langkah mereka cepat terkikis.
Dengan cepat Chanyeol menarik tangan Zesya, saat baru saja tubuh gadis itu akan terjatuh dari jembatan. Kemudian dengan jantung yang berdegup, Chanyeol menarik Zesya ke dalam pelukannya. Melupakan peraturannya sendiri, untuk menjaga jarak dengan Zesya.
Ternyata, kekhawatiran mengalahkan aturannya sendiri.
"Kau benar-benar gadis terbodoh di dunia ini." Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya, tubuh Zesya memang bisa di bilang gendut. Tetapi, akan terlihat begitu mungil di dalam dekapan Chanyeol.
Zesya terdiam membeku. Sesaat ia tidak tahu cara untuk bernafas, Chanyeol mengalihkan dunianya detik itu juga. Tangannya yang menggantung bebas seketika melemas.
"Cha-Chanyeol ... Apa yang kau lakukan?"tanya Zesya terbata. Ia memberontak kecil di dalam dekapan Chanyeol. Membuat pria itu tersadar, lalu dengan cepat memundurkan tubuhnya.
"Sungguh. Sungguh maafkan aku. Aku tidak bermaksud, aku hanya begitu legah saat kau berhasil baik-baik saja,"ujar Chanyeol seraya menarik Zesya ke arah mobilnya. Hanya satu dalam otaknya, menarik Zesya menjauh dari pinggir jembatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Paparazzi
FanfictionAmazing cover by @cumicumi_kokobop Seringnya dikucilkan dan dibandingkan membuat Zesya merasa dirinya makhluk paling menjijikan di dunia ini. Dulu ia berpikir pacaran bagi masa depannya tak akan menjadi masalah, tetapi semua itu enyah seketika saat...