16. Penginapan.

205 55 35
                                    

"Teruntuk kamu yang baru saja disakiti, tidak ada salahnya untuk sementara waktu menutup hati."

^^^^^

"Jauh-jauh nggak! Ah... Monyet." Zesya berlari sekencang mungkin menghindari Sehun yang berlari mengejarnya di bibir pantai. Mungkin saja jika Sehun tidak dalam keadaan bahasa kuyup, Zesya tidak akan kocar-kacir seperti ini.

Niat awal Zesya yang ingin berjemur dengan pakaian badut yang ia pindam dari Suho, karena ingin mencoba budaya barat. Tapi serentak Chen dan Suho melarangnya. Dengan dalih Zdsya bisa saja semakin putih karena berjemur nanti. Padahal kulit Zesya itu sudah mengalahkan kegelapan warna kulit Kai.

Tapi gagal... Karena Sehun menghampirinya. Zesya yang tidak ingin basah, berlari susah payah, karena baju badut itu menghalangi pergerakannya.

Sehun berjenti berlari. Ia menundukkan sedikit pandangannya. Zesya menatap Sehun horor, karena pria itu tidak tersenyum sedikit pun.

Zesya Kanaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zesya Kanaya. Perempuan tulen yang sudah teruji keasliannya, melalui masa puber sewaktu ia remaja. Ia jiga bisa saja tergoda dengan pemandangan yang disuguhkan seperti ini. Sati hari saka ia sudah khilaf dua kali, tadi pagi dengan Kai yang toples, sekarang dengan Sehun si maknae.

Apalagi di tambah kebaikan mereka yang begitu menghargainya.

"where will you run?" tanya Sehun begitu pelan. Ia menyeringai ke arah Zesya yang melangkah mundur. Langkah mereka yang seirama untuk saling menghidari dan mengejar di bibir pantai.

"Kalau kamu sampai maju lagi, awas aja!" Ancam Zesya mengacungkan jari telunjuknya. Bukannya, Sehun mendengar ia justru memperlebar langkah.

Zesya kemudian melompat sekuat tenaga, menendang tepat di wajah Sehun, hingga membuat pria itu terpental seraya memegang rahang bawahnya yang terkena tendangan.

"What the hell?!" Pekik Sehun tidak habis pikir. Zesya seketika panik saat melihat lebam pada wajah Sehun, ia mendekat dengan cepat ke arah Sehun, ingin berniat mengusap lebam itu.

Tapi baru saja langkahnya hanya tersisa satu jengkal seseorang tiba-tiba saja menarik bagian belakang baju badutnya.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan," dengus Zesya melihat Chanyeol yang ternyata menariknya barusan.

"not close relatives!" Ujar Chanyeol membuay Zesya terbuka. Bagaimana bisa Chanyeol yang bahkan bukan dari agamanya begitu mengerti dengan baik hal itu, sedangkan, terkadang seseorang dari agamanya saja melewati batas seorang muslim.

"Tapi, Sehun, dia terluka karena aku," tukas Zesya berusah senormal mungkin. Dia memandang Sehun cemas, pria itu tidak mau sama sekali menatapnya. Hanya menunduk sambil memegang rahangnya yang terdapat lebam.

Kedelapan pria itu menatap Sehun bersamaan. Hanya satu teori dalam kepala mereka yaitu cara membujuk Sehun.

"Sehun tidak apa, Zesya hanya tidak sengaja," bujuk Suho memegang bahu Sehun. Tapi pria itu tetap saja tidak bergeming.

I'm Not PaparazziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang