54. Penjelasan

109 29 69
                                    

"hari ini, esok, atau nanti."

Kris menentang keras dirinya yang akan membersihkan kolam renang belakang, awalnya Zesya menolak karena ia sudah mengiyakan perkataan Kimberly sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kris menentang keras dirinya yang akan membersihkan kolam renang belakang, awalnya Zesya menolak karena ia sudah mengiyakan perkataan Kimberly sebelumnya. Tetapi, sepertinya Kris jauh lebih pintar darinya. Membuat ia bungkam dan terdiam seribu bahasa, kemudian berakhir di kantin gedung ini.

"Kamu mau dengar tentang Exo darimana dulu?" tanya Kris menatap Zesya dari samping. Gadis itu seperti kurcaci di sampingnya saat ini karena tinggi tubuh yang lumayan jauh.

Zesya meletakkan gelas plastiknya di meja dengan tatapan yang tidak lepas dari beberapa senior yang sibuk berlatih di balik kaca tebal itu.

"Perjalanan karir Exo." Zesya tetap tidak memalingkan wajahnya. Terlalu beresiko nantinya.

"Dulu, kami satu anggota, namanya Exo. Perjalanan kami gak semudah itu. Awal tahun, banyak yang mengira bahwa kami produk gagal. Tidak akan berhasil. Di dalam grub kami selalu ada tekanan, yang membuat kami kadang bertikai. Tapi, satu tahun kemudian, kami membungkam mereka dengan kemenangan pertama kami. Ah ... Ternyata gak cukup sampai disana, karena nyatanya, mereka yang iri terhadap keberhasilan orang lain akan selalu punya celah untuk menjatuhkan. Mereka kembali mengatakan bahwa itu hanya sementara, karena disaat grub lain mendapat kemenangan hanya dalam waktu 10 hari, Exo membutuhkan 400 hari untuk mendapatkan itu." Kris menatap Zesya beberapa saat, memastikan jika gadis itu mengerti apa yang ia katakan.

"Boleh aku menyela?" Kris mengangguk mendengar pertanyaan Zesya.  Kemudian gadis itu membenarkan kaca mata yang tersemat di hidungnya. "Bukankah kalian dari agensi besar? Aku mengetahui itu dari kakak perempuanku. Seharusnya kalian bisa cepat populer."

Kris tersenyum kecil, "Mereka yang berasal dari Agensi besar, namun bukan berarti mereka menjadi artis top dari awal."

Zesya terhenyak, ia merasa deja vu sekaligus tertampar dengan penyataan itu. Karena kadang ia berfikir memulai sesuatu itu harus hebat dulu, baru bisa meroket. Tapi, ternyata tidak. Karena seseorang harus memulai untuk menjadi hebat.

"Namun lihat sekarang mereka menjadi Quadruple Million Seller, tiket habis dalam 0,2 detik, ribuan orang datang ke fansign, memenangkan 200 lebih penghargaan. EXO melalui banyak rintangan namun mereka tak pernah menyerah. Saat lagu Growl hits di tahun 2013 orang bilang lagu itu hanya akan populer sesaat dan setelahnya EXO akan kembali menjadi grup yang tak ada apa-apanya.
Saat itu banyak sekali kebencian yang EXO terima dengan cara yang tidak manusiawi. Orang bilang EXO populer hanya karena tampang mereka." Zesya menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca-kaca. Air mata Kris saja sempat ia lihat meleleh di pipi pria tampan itu, tapi dengan cepat ia hapus secara kasar.

"Dan di tahun 2014, aku meninggalkan mereka. Untuk selamanya. Bahkan, sebelum aku keluar, aku membuat mereka cemas dengan sikap kekanakanku. Aku pergi ke Amerika tanpa memberitahu siapapun." Kris menunduk, dengan bahu terguncang sudah memperjalas seberapa terpukulnya ia mengenang masa itu. Dia menutup wajahnya karena tidak ingin ada yang melihatnya menangis.

I'm Not PaparazziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang