Heyyo! Makasih buat lucferr yang udah mau buatin cover cerita ini. Yeyy covernya bagus banget
✴✴✴
Bel pulang berbunyi tepat ketika jam di kelas menunjukkan pukul satu siang. Semua murid langsung berhambur keluar kelas setelahnya. Aku masih ditempat dudukku untuk mencatat materi yang dicatat Mrs. Sharp dipapan tulis. Aku belum selesai mencatat materi-materi itu saat jam pelajaran karena saat itu aku fokus memperhatikan penjelasan Mrs. Sharp, aku tidak ingin sedikit penjelasan pun terlewat hanya karena aku mencatatnya. Keadaan kelas sudah sepi. Hanya aku yang berada di dalam kelas, duduk dibangkuku dan masih sibuk mencatat materi yang lumayan banyak. Perrie dan yang lainnya telah pulang sepuluh menit yang lalu. Ia bahkan tidak berpamitan dulu padaku atau setidaknya mengucapkan basa-basi seperti 'Carley, aku pulang duluan yah' atau 'apa kau ingin ikut denganku sampai ke depan?' dari percakapan terakhir kami tadi, aku tahu bila dia tidak menyukaiku, dan dia tentu tak akan bersikan baik walau hanya basa-basi.
Keadaan sangat sunyi sekarang. Pena yang kutulis di bukuku seakan terdengar jelas saking sunyinya kelas ini. Semilir angin yang datang entah dari mana membuat anak-anak rambutku bergoyang bagai tarian hawai. Ada sensasi geli yang membuatku bergidik seketika.
. Tak ingin berlama-lama di dalam kelas, aku mencatat materi itu dengan cepat. Dan kali ini, goresan pena itu terdengar tiga kali lebih cepat dari sebelumnya. Akhirnya aku menyudahinya. Dengan asal aku memasuki semua barang-barangku ke dalam tas. Pena, buku, alat-alat tulis yang lain, kumasukkan begitu saja ke dalam tas. Tak peduli bila ada barang yang tercecer di lantai. Aku sedikit berlarian menuju pintu kelas yang tertutup. Sejak aku fokus pada tulisanku, aku tak menyadari bila pintunya di kunci. Aku menyampirkan tasku di bahu. Ketika aku membuka pintu itu, gagangnya keras. Alisku menukik naik. Kembali, aku membuka pintu namun gagang itu terasa keras. Sialan, pintunya terkunci. Seseorang mengunciku dari luar sana. Tidak salah lagi pasti pelakunya adalah salah satu teman kelasku.
Jantungku berdebar kencang. Aku menggedor-gedor kasar pintu itu dan berteriak untuk meminta seseorang membuka pintu. Tak ada jawaban. Aku khawatir bila tidak ada orang yang akan melewati kelas ini. Karena kelas ini berada di belakang sekolah. Tentu tidak akan ada orang yang melewati kelas ini selain murid-murid kelas ini. Dan masalahnya, mustahil teman sekelasku akan membukakan pintu ini. Mengingat tatapan mereka ketika pertama kali aku memasuki kelas saja, cukup menyimpulkan bila orang-orang di dalam kelas ini tidak menyukaiku, bukan hanya Perrie dan lelaki timur tengah itu. Terlebih, tatapan para pria yang seakan mengancam saat menatapku,. Serta perlakuan dingin mereka membuatku seperti musuh bebuyutan mereka.
"HEYY, ADA ORANG DISANA? KUMOHON BUKA PINTUNYA AKU MASIH DIDALAM."
aku mengedor-gedor kesal pintu ini. Tak peduli bila akhirnya akan rusak karenaku. Aku mulai takut sekarang. Bagaimana bila tak ada yang membukakan pintunya? Aku akan berada disini semalaman? Tentu aku tidak mau.
Anak-anak kelas itu sungguh keterlaluan. Baru satu hari aku berada di sekolah ini dan mereka sudah mengerjaiku seperti ini. Ada apa dengan mereka? Mengapa mereka sangat membenciku? Apakah ini tanda awal dari perkataan demi?
Aku menahan air mata yang hampir menetes. Kembali, aku mengedor pintu itu agar terdengar oleh orang yang melewati kelas ini. Namun sia-sia tetap saja tak ada seorang pun yang mendengarku. Disaat itu air mataku menetes. Merasa kesal aku menggedor-gedor kembali pintu itu kali ini menggunakan kursi. Tak peduli bila barang-barang didalam kelas ini akan rusak. Aku membanting kursi itu ke pintu, berharap seseorang akan mendengar suara gaduh dari dalam kelas dan menghampirinya.
Aku menghapus air mataku. Kurasa aku benar-benar terjebak dikelas ini. Aku pasrah. Dengan demikian aku duduk didepan pintu. Aku yakin setelah pulang bekerja ibu akan menghampiriku ke dalam kamar. Ketika mendapatiku tidak ada didalam kamar, ia pasti akan khawatir dan mencariku disekolah. Meski hari telah malam. Aku yakin ibu akan datang mengeluarkanku dari tempat sialan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Between You And Love
Teen FictionCarley Sophia Tompson adalah seorang siswa pindahan dari prancis yang masuk ke sekolah baru di London. tak ada satu pun sambutan baik dari para penghuni kelas tersebut dari anak lelaki maupun perempuan. tapi ada satu pria culun bernama Calvin yang m...