Seorang pemuda duduk di sofa putih sambil membuka lembaran koran hariannya. Kakinya menyilang dan badannya lurus tak bersandar pada sofa namun terlihat santai. Sementara tangan kirinya ia istirahatkan di pegangan sofa sembari memegang ujung koran dengan jemarinya.
Senyumannya mengembang kagum saat membaca salah satu artikel yang ia baca. Senyuman itu menyiratkan berbagai macam perasaan yang tersembunyi. Tiba-tiba, sekelebat bayangan akan masa lalunya mulai menari-nari dalam kenangan indah. Pemuda itu menurunkan korannya. Menatap pemandangan gedung-gedung di luar sana dari kaca lebar yang menjadi dinding ruangan ini. Ia membiarkan sejarah masa lalunya bermain indah di dalam pikirannya.
Pemuda itu kembali mengangkat kedua ujung bibirnya cukup jelas, namun masih bisa di samarkan. Ia penyamar ekspresi yang baik.
Kenangan indah itu membuatnya tertawa lebar membuka gigi. Pemuda itu mengangkat kaki kanan ke kaki kirinya, jenis duduk yang laki-laki sering lakukan.
Sementara bayang akan kerinduan menghampirinya, ada kecemasan yang terselip di hatinya. Apakah wanita yang ia sakiti sudah memaafkannya saat ini? Pikiran itu menyeruak membuatnya mengelus dagu agak bimbang.
Ia tak berani berharap sedikitpun saat ini. Ia tak ingin suatu saat harapan itu tidak berjalan sebagaimana keinginannya. Dan rasa sakit itu tidak akan bisa lagi ia tanggung. Pupuslah harapannya.
"Tuan," seorang wanita muda berdiri di hadapannya dengan senyuman manis yang mengembang.
"Ini kopimu," ucap perempuan itu lalu menaruh kopinya di meja kecil samping sofa. Pemuda itu mengangguk, berterima kasih. Lalu wanita itu berbalik badan untuk pergi. Suara heelsnya berdentum di lantai menimbulkan bunyi khas yang membuat pikiran pemuda itu langsung teralihkan. Ia menghitung bunyi yang berdetak itu hingga suaranya menghilang dari balik pintu.
"Dua lima," ujarnya, kembali mengelus dagu. Hal ini mengingatkannya pada masa lalu yang pernah ia lakukan bersama gadis spesialnya. Saat itu mereka berusaha menghitung bintang yang mustahil untuk bisa di hitung. Tapi mereka hanya memghitung seadanya. Dan memberitahu berapa banyak jumlah yang berhasil di hitung. Saat itu, gadisnya-lah yang memperoleh hitungan lebih banyak. Pemuda itu kembali tersenyum, larut akan kenangan indah masa lalunya sebelum semua rusak karena dirinya.
Sebentar lagi, ia akan mengetahui jawaban dari kegelisahannya selama ini. Betapa senang hati pemuda itu ketika ia berhasil bertemu dengan gadis yang di cintainya. Di tunggunya waktu yang akan segera mempertemukan belahan jiwanya. Kerinduannya tak terbendung lagi. Tapi, sudahkah wanita itu memaafkannya?
Lelaki itu bergerak resah, ia bangkit. Menimang-nimang apakah wanita itu benar-benar bisa memaafkannya. Tak lama, raut wajahnya berubah seketika. Ia langsung menyambar jaket tebalnya dan berlarian keluar ruangan. Lelaki itu tak tahu harus kemana, namun yang ia pikirkan saat ini hanya sekolah dan segala kenangannya. Ia ingin berada di sana, mengulang lagi memori indah mereka sebelum pertemuannya dengan wanita itu.
"Tuan, kau mau kemana? Pameranmu akan dimulai tiga jam lagi."
Lelaki itu memalingkan wajahnya pelan, ia terlihat bingung akan jawaban yang ia beri. Mulutnya terbuka siap untuk mengatakan sesuatu. Namun disaat itu juga kata-kata yang akan ia keluarkan hilang seketika. Ia diam seribu bahasa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Pipinya bersemu merah, tak mungkin ia menceritakan bila ingin mengingat kenangan dengan gadisnya.
Melihat gerak-gerik tuannya, gadis itu seolah mengerti. Ia menyembunyikan senyumannya yang mengembang lalu mengangguk paham.
"Kembali dua jam lagi kurasa tak maslaah,"ucap gadis itu sambil menggidikkan bahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Between You And Love
Novela JuvenilCarley Sophia Tompson adalah seorang siswa pindahan dari prancis yang masuk ke sekolah baru di London. tak ada satu pun sambutan baik dari para penghuni kelas tersebut dari anak lelaki maupun perempuan. tapi ada satu pria culun bernama Calvin yang m...