Sepulang sekolah, Josh membantuku mengemas semua barang-barangku. Sebagian darinya telah kukemas sejak semalam yang dibantu oleh Calvin. Mengemas kembali barang-barangku dan memasukannya ke dalam puluhan kardus-kardus membuatku merasa seperti akan pindah lagi ke negara lain. Dan untuk selanjutnya aku akan tinggal dengan Ayah. Mengingat tentang Ayah, aku jadi merindukannya. Bagaimana dia sekarang? Sedang apa dia? Baru saja tiga hari yang lalu ia menelponku dan sekarang aku merasa sangat rindu padanya.
"Semua bajumu telah kumasukkan ke dalam kardus," ujar Josh sembari mengangkat kardus-kardus itu keatas tumpukan lain.
"Terima kasih," kataku sembari tersenyum.
Aku menghela nafas panjang sedikit lelah. Sekarang tinggal buku-buku pelajaran yang belum kukemas. Aku melirik seisi ruangan mencari-cari sisa kardus kosong yang tergeletak namun hasilnya tak ada. Aku kembali menghela nafas. Dan sekarang, aku harus kembali ke gudang untuk mengambil kardus-kardus kosong yang tersisa. Mengingat hal itu membuatku malas ketika sebelumnya aku telah memasuki ruangan kotor itu. Setelah berada didepan pintu gudang, dengan cepat aku mengambil asal kardus yang ukurannya cukup besar untuk dimasukkan semua barang-barangku yang masih belum dikemas.
Aku berlarian keluar gudang dengan cepat ketika telah meraih kardus itu. Rasa jijik karena debu-debuan gudang itu, membuatku bergidik ketika melihat debu yang bertumpuk dengan tebal itu mengenai kulitku.
"Carley, kau dimana?" panggil Josh sambil mengelilingi ruangan mencariku.
"DISINI JOSH!" teriakku cukup kuat agar Josh bisa dengan jelas mendengar sumber suara dan menghampiriku. Aku menarik kardus itu dengan susah karena ukurannya yang cukup besar. Menyeret kardus itu dan membawanya kembali kekamarku.
"Perlu bantuan?" Josh muncul ketika aku telah sampai dibawah tangga.
"Ya, tolong." maka dengan itu Josh langsung membantuku menggotong kardus itu menaiki tangga menuju kamar. Sesampainya disana, Josh kembali membantuku mengemasi buku-buku pelajaran itu dan memasukkannya ke dalam kardus. Aku memasukkan semua buku-buku itu dengan tidak rapi sehingga membuat Josh menggelengkan kepalanya lalu menyusun ulang buku-buku itu.
"Dasar pemalas," gumam Josh sambil tertawa.
"Aku tidak malas Josh, hanya saja buku-buku itu nanti akan dikeluarkan lagi dalam waktu beberapa jam saja. Jadi untuk apa memasukkannya dengan rapi?"
"Hm... " Josh mengangguk mengalah, ia merapatkan kardus itu dengan lakban ketika aku telah memasukkan buku-buku terakhir.
"Ngomong-ngomong, ibu telah sampai di Bradford . Dia menelponku ketika aku hendak ke sekolah." mendengar ucapan itu Josh langsung melirikku. Ia mengangguk membenarkan bahwa ibu telah sampai.
"Jangan khawatir Carl, ibumu akan mengunjungimu minggu depan. Bila kau merasa kesepian aku bisa menemanimu." Josh mengelus punggungku mencoba menenangkan ketika aku kembali merasa sedih.
"Bukan seperti itu, aku tak apa bila ditinggal sendiri. Lagipula, biasanya juga sama saja, ibu baru akan pulang saat malam. Tapi aku hanya memikirkan ibu. Dia tampak sedih dengan pemindahan kerjanya ini."
"Tentu dia sedih, dia harus berpisah dengan putri tercintanya. Tapi, kalian bisa berkomunikasi setiap hari bukan?." aku mengangguk sambil tersenyum. Saran itu dapat membuatku sedikit lebih tenang.
"Semuanya sudah siap?" tanya Josh sambil melirik seisi ruangan untuk memastikan tak ada satupun barang-barang yang tersisa.
"Ya." aku mengangguk mantap sambil mendukung tas ranselku.
"Bagus. Kalau begitu ayo kita menuju apartement barumu." aku mengangguk sambil membantu Josh membawa kardus-kardus itu menuju mobil.
Saat menutup pintu rumah mewah itu, aku menyempatkan diri mengintip ruangan yang persis kupandangi saat pertama kali menginjakkan kaki disini. Sekarang, rumah ini akan kembali dijual. Selamat tinggal. Kataku saat menutupnya untuk yang terakhir kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Between You And Love
Fiksi RemajaCarley Sophia Tompson adalah seorang siswa pindahan dari prancis yang masuk ke sekolah baru di London. tak ada satu pun sambutan baik dari para penghuni kelas tersebut dari anak lelaki maupun perempuan. tapi ada satu pria culun bernama Calvin yang m...