Aku membalut tubuhku dengan sweater berwarna coklat muda. Memandang diri di pantulan kaca, aku merapikan rambutku yang agak kusut. Setelah merasa nyaman dengan pakaianku, aku bergegas keluar kamar menemui ibu yang telah siap menunggu disamping mobilnya.
Pakaian yang kugunakan sangat simple, hanya tshirt berwarna putih yang dibalut dengan sweater coklat muda dan disesuaikan dengan jeans hitam. tak lupa aku menggunakan sepatu kets berwarna hitam. norak mungkin? Tapi, aku lebih suka memakai pakaian yang membuatku nyaman. apalagi, aku tidak perlu berdandan seperti akan ke pesta atau kencan. keseharianku, aku lebih sering memakai sepatu kets ketimbang flatshoe. Memang sesekali aku sering memakai flatshoe, tapi itu bila aku sedang terburu-buru dan tidak sempat memakainya karena harus mengikat tali sepatunya. Ayah sering menyebutku sebagai gadis tomboy ketika lebih sering melihatku menggunakan jeans yang dipadu dengan sepatu kets. tapi menurutku, itu biasa saja. Aku tidak bersikap tomboy atau sejenisnya. aku hanya menyukai apa yang nyaman bagiku.
Sesampainya di depan tangga, aku berniat memilih alternatif lain untuk bisa sampai di bawah dengan cepat, dan tidak membuatku pegal karena harus menuruni banyak anak tangga. Dibutuhkan nyali yang berani untuk menggunakan alternatif ini, mengingat hal ini bisa saja mencelakaiku dan berujung pada rumah sakit. Tangga lebar nan mewah itu memiliki anak tangga yang sangat banyak. Bentuknya yang lurus tapi di condongkan sedikit kekanan yang membuatnya terlihat sangat tinggi.
Aku mulai menduduki pegangan kayu pada tangga tersebut. Aku sering melakukan ini ketika masih tinggal di australia, saat itu adalah waktuku tinggal bersama Ayah saat masih SMP. meski belum pernah meluncur ditangga yang super mewah dan besar seperti dirumah ini, aku tak merasa takut untuk melakukannya. Maka demikian, aku mulai berseluncur di pegangan tangga. Ada sedikit rasa khawatir ketika aku mulai berseluncur, tapi kemudian rasa khawatir tersebut berubah menjadi keseruan tersendiri untukku. aku tertawa histeris ketika merasakan sensasi seru yang menghampiriku. Dan saat meluncur, ucapan yang kuteriakkan di dalam hati adalah 'ADA ROLLER COASTER GRATIS DI RUMAHKU!" namun tiba-tiba saja, keseruan itu tergantikan oleh awan gelap yang menunggu di bawah sana.
"astaga badai datang menyambutku,"
"Astaga Carley! Apa yang kau lakukan?" ibu tiba dihadapanku dengan tampang bingung sekaligus khawatir bila saja aku terjatuh tadi.
Aku terdiam. Turun dari pegangan tangga yang tadi kuseluncuri. Aku telah sampai di bawah. Baru ingat bahwa hanya Ayah yang tahu hobiku malas turun dari tangga. Ayah tahu aku sering meluncur dari pegangan tangga itulah sebabnya saat di australia dia membeli rumah yang tangganya tidak terlalu tinggi. Aku juga pernah mengajarinya, bagaimana menyeluncur ditangga dengan baik. Tapi, Ayah tidak pernah melarang hobiku. Dia hanya menasihatiku agar berhati-hati saat meluncur ditangga. Aku tidak tahu apakah Ayah terbilang baik atau justru bodoh karena membiarkan anaknya melakukan hal yang sedikit berbahaya. Dan ibu, jelas ia tidak mengetahui hobiku. Aku sudah tahu pasti reaksi ibu bila mengetahui aku melakukan hal seperti ini. Apalagi ini sudah menjadi hobiku. Pun demikian aku menunduk saat ibu menuntut jawaban. Aku bertaruh pasti karena suara tawa itu yang membuat ibu kembali masuk kedalam rumah, penasaran dengan apa yang kutertawakan.
"Carley, kau tidak boleh melakukannya lagi mengerti? Kurasa kau cukup dewasa untuk melakukan hal seperti ini," kata ibu sedikit khawatir namun terdengar tegas.
"Ak...."
"Tidak boleh. Mengerti? Kau tahu kau bisa terjatuh nantinya, kakimu terkilir atau yang lebih parah lagi tulangmu patah."
Aku bergidik ngeri ketika mendengar kata-kata buruk yang ibu ucapkan bila aku sampai terjatuh saat meluncur ditangga. Itu bukanlah hal yang akan terjadi dihidupku. Aku bertaruh aku sangat ahli dalam hal meluncur ditangga. Beberapa orang yang melihat kelakuanku sering kali histeris ketakutan seperti Ayah dan teman-teman kelasku saat pertama kali melihat hal tersebut, tapi aku biasa saja karena aku tahu, sesuatu yang buruk tidak akan pernah terjadi padaku ketika aku meluncur ditangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Between You And Love
Teen FictionCarley Sophia Tompson adalah seorang siswa pindahan dari prancis yang masuk ke sekolah baru di London. tak ada satu pun sambutan baik dari para penghuni kelas tersebut dari anak lelaki maupun perempuan. tapi ada satu pria culun bernama Calvin yang m...