When someone makes you the happiest person and the saddest person at the same time, that's when it's real. That's when it's worth something- anonymous
Dari semalam hujan terus membanjiri kota metropolitan, London. Suara rintikan hujan membuatku terus terpaku memandangnya di depan jendela apartemen yang memperlihatkan keadaan luar. Sesekali aku mengetuk jari-jariku ke jendela berharap dapat menembus kaca dan merasakan sentuhan air deras yang turun itu. Tapi bukan itu hal terpenting yang kuinginkan sekarang. Dari tadi aku terus menunggu hujan reda agar bisa keluar menuju halte. Mendesah khawatir, aku melirik arlojiku. Jam menunjukkan pukul tujuh tepat. Tapi aku hanya pasrah, aku juga yakin bahwa tak hanya aku yang terlambat nantinya.
Maka sekarang, aku hanya bisa menunggu kapan hujan akan memberi jeda. Setidaknya hingga aku sampai di halte yang jaraknya tak terlalu jauh dari apartemenku. Dengan setelan seragam lengkap serta backpack yang telah bertengger di punggungku aku masih berdiri di pinggir jendela . Beginilah nasib orang yang hidup sendiri, tak ada kendaraan yang dapat mempermudah kemana pun kau pergi. Apalagi bila kau tak mempunyai keberanian untuk mengendarai salah satu alat transportasi tersebut. Sekarang, bagaimana aku bisa sampai ke sekolah tepat waktu? Rasanya tidak mungkin. Berjalan menuju halte saja membutuhkan waktu lama untukku benar-benar yakin. Terlebih lagi aku tidak memiliki jas hujan ataupun payung yang dapat melindungi diriku dari hujan. Seharusnya aku ingat untuk membeli benda-benda itu di Harrods kemarin. Benar-benar malang. Pikirku.
Aku kembali melirik arlojiku yang telah menunjukkan pukul 07.15 dan di saat itu pula aku memutuskan untuk menerjang hujan menuju halte. Rasanya sangat tak rela bila tertinggal sedikitpun pelajaran meski pihak sekolah akan memaklumi karena alasan hujan deras ini. Tanpa banyak berpikir aku segera berbalik badan dan berlari kecil menuju pintu. Ketika aku membuka pintu, sosok Adam muncul dari balik pintu apartemennya di waktu yang bersamaan.
Oh, baru akan pergi ke sekolah juga rupanya
"Pagi Adam," sapaku sambil tersenyum. Lelaki itu menoleh singkat, baru menyadari kehadiranku.
"Pagi," balasnya singkat, padat, dan jelas. Ia mengunci pintu apartemennya dan bersikap kembali seperti awal.
Cuek.
Dingin.
Datar.
Setelah yakin pintu itu telah terkunci, Adam segera melenggang dari tempatnya tanpa mengatakan sesuatu padaku. Aku sudah sering mengatakan bahwa dia tidak mudah ditebak untuk hal apapun. Kemarin dia bersikap baik untuk pertama kalinya dan sekarang ia kembali seperti awal- menjadi dirinya. Haruskah aku membuatnya mengamuk lebih dulu agar dia kembali bersikap manis padaku? Seseorang harus membenturkan kepala Adam ke tembok. Biasanya orang tidak akan menjadi baik bila habis mengamuk, tapi tidak dengan lelaki misterius yang satu ini. Kurasa ia mengalami pergeseran sedikit di otaknya.
Tanpa kusadari ternyata Adam telah masuk lebih dulu ke dalam lift dan menutupnya begitu saja tanpa mengajakku. Sial dengan sikapnya yang begitu menjengkelkan seperti ini. Padahal ia tahu bahwa aku juga akan menaiki lift. Dengan sabar aku menunggu lift itu. Bila kondisinya seperti ini aku merasa kembali takut untuk mengajaknya bicara. Dia bisa saja mengatakan kata-kata yang tidak ingin kudengar bila aku terus mengajaknya bicara. Maka dengan demikian aku memutuskan untuk tak mengajak Adam bicara meskipun berarti aku harus berada di situasi yang membosankan.
Lift terbuka. Aku segera melangkahkan kaki masuk ke dalamnya. Dalam hati aku bertanya-tanya apakah Adam pergi lebih dulu ke halte dan tidak menungguku. Atau dia justru menungguku dengan sabar di lobby.
Ternyata Adam tidak menungguku. Itulah jawabannya. Dengan sedikit kecewa aku keluar dari lift. Ada apa dengan Adam? Apakah aku membuat kesalahan kemarin? Tapi kurasa aku tidak melakukan hal yang menyinggung perasaannya sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Between You And Love
Fiksi RemajaCarley Sophia Tompson adalah seorang siswa pindahan dari prancis yang masuk ke sekolah baru di London. tak ada satu pun sambutan baik dari para penghuni kelas tersebut dari anak lelaki maupun perempuan. tapi ada satu pria culun bernama Calvin yang m...