Kadang orang tidak selalu bilang
terang-terangan apa yang terjadi.
Orang yang bahagia selalu menutupi
kesedihan mereka dengan senyum.
Tapi mereka tak tahu bahwa dengan melakukan itu,
mereka hanya menjatuhkan diri mereka
ke dalam jurang rasa sakit.-Bening Ayu
🍂
"Sorry bro, urang telat." Juna mendaratkan bokongnya tepat di sofa ruang tamu milik keluarga Nara. Lelaki tampan yang mengabdi di Fakutas Teknik Elektro tersebut langsung menyesap kopi susu milik Haidar tanpa salam dan permisi terlebih dahulu.
Membuat sang pemilik minuman tersebut berdecak kesal dan melempar sorot mata tajam. "Kopi urang ini teh. Maneh dari mana aja, Jun? Di chat dari tadi nggak dibales," sungut Haidar yang kembali mengungkit pesannya yang tidak dibalas oleh Haidar.
Sedang pemuda tampan tersebut menyugar rambut ke atas. "Di UKS," jawabnya santai. Berhasil menarik atensi seluruh manusia yang sedang asik bermain game online. "Sakit maneh?" tanya Nara yang baru saja datang bersama dua piring berisi bakwan jagung hangat buatan ibunya.
"Bukan urang, tapi Nina. Kawannya Rui, anak dari divisi 4," jelas Juna.
"Hah? Kenapa Nina? Sakit apa dia, Jun? Sekarang udah pulang ke rumah atau masih di UKS?" Haidar yang saat itu langsung melempar banyak pertanyaan kepada Juna. Membuat semua temannya mengernyitkan kening bingung dengan sikap Haidar yang kepo saat ini.
Lelaki itu yang biasanya sangat tidak suka dan tidak ingin mencampuri urusan orang lain sedang bertanya panjang lebar. "Sehat maneh, Dar?" Lagi-lagi Nara bertanya pasal kesehatan para teman-temannya.
"Apa sih, urang cuma pengen tau aja," desisnya memutar bola mata malas.
"Jadi tadi pagi itu Nina pikir dia terlambat masuk kelas dosennya. Sampe nggak sarapan segala, semalem juga dia begadang karena nemenin adeknya ngerjain tugas sampe jam satu. Alhasil Nina telat bangun." Juna menjelaskan.
"Terus?" Haidar yang tidak sabar akan kelanjutan cerita selanjutnya membuat Nara kesal dan melempar bulir jagung ke wajah temannya yang lusuh. "Sabaran dikit lah, Dar," ujar Nara kesal.
"Pas dia lagi buru-buru berangkat ke kampus sampe lewatin waktu sarapan, taunya kelas dibatalin sama dosennya. Salah Nina juga sih karena dia nggak cek HP dulu tadi pagi." Juna memberikan pendapatnya membuat Haidar menukikkan alis tajam.
"Wajarlah Nina nggak buka HP dulu, Jun. Kan pikir dia udah telat mau masuk kelas. Emangnya maneh?" Haidar yang menatap Juna dari atas sampai bawah dengan pandangan menyudutkan. "Yang setiap bangun tidur langsung cari HP terus ngechat dan nelepon Rui 'Selamat pagi, sayang'," ujar Haidar menirukan suara Juna ketika sedang melakukan panggilan suara bersama kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lencana SK
FanfictionTrigger warning [Mental illness] : Post Traumatic Stress Disorder, Self Harm, Anxiety Disorder, Overthinking, and Feeling useless. Haechan's Alternate Universe Tentang Karenina, si gadis asal kota Bandung yang sering menampakkan wajah datar. Memilik...