Dan alasan kedua hujan turun
ke bumi adalah untuk
menghembuskan rasa rindu
di hati para manusia.-Haidar Dewangga
🍂
Suasana mendung kota Bandung ditambah alunan lagu Be alright milik Dean Lewis sedang terputar di radio mobil milik Haidar secara acak. Sangat tidak nyambung memang, tetapi Haidar membiarkan lagu itu terus terputar dan menemani perjalanannya menuju kampus di pagi hari ini.
Perlu diketahui saat ini kota Bandung sudah memasuki musim penghujan. Haidar yang biasanya setiap berangkat ke kampus mengendarai Cimoy—motor pesva tua peninggalan almarhum ayahnya kini telah beralih membawa mobil kesayangan milik Nirmala. Mobil CRV bewarna merah metalic itu yang dihadiahkan oleh Banyu untuk ibunya walau Nirmala tidak bisa mengendarai mobil.
Melihat 2 bungkus bubur ayam yang tadi sempat dibeli Haidar sudah tergeletak sempurna di sisi kanan bangku kemudi. Bubur ayam terenak sekota Bandung, katanya. Yang kebetulan dijual di sekitar rumah Nina itu hampir saja tidak didapatkan oleh Haidar karena hampir habis. Beruntung masih tersisa sedikit yang langsung diborong oleh dirinya sendiri.
Haidar sepertinya sedang berhalusinasi atau keseringan memikirkan ilusi? Melihat postur tubuh dua orang gadis sedang berdiri tegap di depan halte bus. Ia menajamkan penglihatannya. Tidak lama kemudian, Haidar menyembulkan senyum lebar. Itu Nina dan Naya, yang sepertinya sedang menunggu angkutan umum untuk datang dan mengantar mereka ke tempat tujuan masing-masing.
Nina dan Naya yang posisi berdirinya agak berjauhan membuat Haidar menggelengkan kepala pelan. Berpikir bahwa hubungan keduanya belum kunjung membaik. Haidar yang baru mengetahui kabar itu kemarin—saat Nina menangis berujung Rui datang atas permintaan Maraka.
Melihat sebuah mobil bewarna merah berhenti dihadapan wajah Nina membuat gadis itu mengerutkan kening dalam, tanda bingung. Begitu pula dengan Naya yang langsung menarik lengan Nina supaya berdiri agak menjauh. Tidak menunggu lama, jendela mobil terbuka. Menampakkan wajah milik Haidar dengan senyumnya yang mengembang sempurna.
"Nin, Nay," sapanya.
"Haidar?" tanya Nina. "Kamu kok bisa di sini?" tanya Nina lagi. Terlampau bingung sebab yang Nina ketahui sedikit tentang laki-laki di depannya ini adalah rumah milik Haidar bersebrangan arah dengannya.
"Abis beli sarapan bubur ayam tadi di sana," tunjuk Haidar ke arah belakang yang langsung diangguki oleh Nina. "Oh, iya," tanggapnya.
"Sok atuh masuk ke dalem, sebentar lagi hujan nih," titah Haidar kepada Nina dan Naya untuk segera masuk ke dalam mobilnya. Nina tampak kebingungan sedang Naya tersenyum senang mendengar penawaran gratis itu. Pikirnya lumayan, uang ongkos bisa dipakai untuk beli jajan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lencana SK
FanfictionTrigger warning [Mental illness] : Post Traumatic Stress Disorder, Self Harm, Anxiety Disorder, Overthinking, and Feeling useless. Haechan's Alternate Universe Tentang Karenina, si gadis asal kota Bandung yang sering menampakkan wajah datar. Memilik...