39

152 39 0
                                    

"Dua besi yang memanjang ini buat apa ya?"

"Entahlah, mari kita cari tahu!" Raden Panca mengajak Bajra melangkah mendekat ke mulut gua.

Didepan mereka ada tebing yang kira-kira setinggi rumah 1 lantai. Selebihnya hanyalah bukit yang ditanami pohon-pohon yang rindang. Suara binatang liar menghiasi pohon-pohon yang terkesan angker itu. Sulur-sulur memanjang menjuntai hampir menyentuh tanah.

"Wajar jika orang tidak berani datang ke sini."

"Ya, tempatnya menyeramkan ...." Bajra setuju pernyataan Raden Panca.

Langkah mereka tertuju ke dalam gua, lubangnya ternyata jauh lebih besar apabila dibandingkan dilihat dari luar. Gelap dan bau ...

"Uhhh ...."

"Mungkin ini bau dari kotoran kelelawar," Bajra mendongkakan wajah ke atas dinding gua. Kelelawar bergelantungan. Jumlahnya ratusan atau bahkan ribuan.

"Tenang ya ... kelelawar ... kami tidak akan mengganggumu ...."

Raden Panca dan Bajra masuk lebih dalam, lebih gelap. Kaki mereka menginjak sesuatu yang lembek, kotoran kelelawar. Tapi, diantara benda lembek itu mereka menginjak sesuatu yang keras. Besi yang memanjang melalui mulut gua.

"Raden, besi ini ... panjang sampai ke dalam."

"Kita ikuti saja kemana besi ini menuju."

Semakin  ke dalam, mata mereka sulit melihat sesuatu. Mereka hanya mendengar suara kelelawar yang mendecit.

"Cit cit cit ..."

Kelelawar itu nampak tenang ketika melihat kehadiran Raden Panca dan Bajra. Walaupun, sesekali diantara mereka ada yang terbang melayang di depan wajah.

"Raden, kelelawar ini nampaknya terbiasa dengan kehadiran manusia."

"Bagaimana kau tahu?"

"Perhatikan, mereka nampak tenang. Padahal ini waktu tidur mereka."

"Berarti sering ada orang masuk ke gua ini."

"Tapi, untuk apa?"

Ditengah kegelapan  gua dan keheranan pikiran mereka, ada jawaban dari arah belakang tempat mereka berjalan.

"Tergantung, Nak. Kalian sendiri untuk apa datang ke sini?"

Raden Panca dan Bajra kaget ketika ada orang bicara di belakang mereka. Dua pria tengah berdiri sambil membawa lentera dan senjata ...

Panca dan Misteri Gua KelelawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang