Chapter 30

1.9K 356 6
                                    

'Rahasia dan Tipuan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Rahasia dan Tipuan'

*

"yang mulia, tolonglah aku. Aku ingin kembali ke tubuhku!"

"aku tidak bisa hidup seperti ini sedangkan tubuhku dimiliki oleh jiwa lain!"

"yang mulia, dengarkan lah aku!"

"Hanya kau yang bisa membantuku!"

Bayangan Wilis dari gadis itu kini berdiri disampingnya dirinya. Meronta-ronta dengan kedua mata yang dipenuhi oleh suara ratapan. Sudah lebih dari seminggu. Wilis muda itu mengikutinya, merengek meminta tolong. Berkat itu pula lah Xander terbiasa mengabaikan nya. Mengabaikan jiwa yang memang sudah ditakdirkan untuk mati.

Mati, takdir macam apa itu?

'menyebalkan!'

Sebelumnya. Jiwa menyebalkan itu mengikutinya untuk memintanya mengembalikan dirinya kembali ke tubuhnya. Ya, Xander memenuhi permintaan nya karena dia berpikir, mungkin arwah itu akan berhenti mengikutinya. Dan mungkin, dengan itu dia bisa mengubah sesuatu dari cerita aslinya.

Cerita, yang berjalan sesuai dengan pengaturan alur.

Naasnya, dia membuat kesalahan lain.

Ia malah membawa secercah jiwa kecil seseorang yang berkelana jauh dalam keadaan tubuh yang masih terikat dengan jiwanya, masuk kedalam tubuh kosong itu.

Dan itu adalah dia.

"Tentu saja, kan, ugh—" gadis yang semula mendengar cerita panjang nya tiba-tiba menutup mulut, memegang lehernya seolah hendak mengeluarkan sesuatu. sedetik kemudian, Giselle mendongak menatapnya penuh ketakutan.

"Giselle?"

"...."

"Suaramu. Hilang lagi?"

Ia menganggukkan kepalanya dengan sorot mata kesal bercampur sedih. Dengan tangan yang memegang lehernya dengan kuat. Sudah dapat ditebak, dia terlihat kesal.

"Tenanglah." Ia menenangkan nya. "Kau akan baik-baik saja ketika pagi tiba."

Namun tetap saja, Giselle tidak merubah raut ekspresi wajah lesunya.

Srrk

Suara gemerisik semak terdengar diantara suara damai air sungai yang mengalir dari pegunungan mengitari hutan. Xander menoleh dengan cepat, diikuti oleh Giselle yang ikut mengedarkan pandangannya kebelakang.

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang