Chapter 17

2.9K 544 14
                                    

Chapter 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 17

'Loys Albrect'

*

Loys Albrect.

Pria dengan Surai coklat itu adalah kepala keluarga dari Duke Albrect, salah satu bangsawan tinggi dikekaisaran Rhineland. Seorang pemuda tampan yang bahkan dirumorkan selalu menarik perhatian para wanita bangsawan hingga Putri dari negara tetangga. Ya, begitulah penulis menggambarkan sosoknya.

"Apa kau melihat wanita itu datang?"

Loys menoleh kearah kepala pelayan yang bertugas mengurus pesta yang ia selenggarakan dengan sengaja hari ini. Bahkan ia sampai mengundang Giselle, satu-satunya gadis yang ia inginkan secara resmi melalui undangan khusus agar dirinya dapat bertemu dengan sosok yang menghiasi mimpi panjangnya itu.

Sayang, dirinya tidak terlihat dipesta itu.

Bahkan tidak satupun dari banyak bangsawan yang ia undang melihat sosoknya hadir.

"Tuan Duke, dimana tunangan anda?"

'benar, Bathilde juga tidak ada disini.'

Loys menoleh dan tersenyum pada bangsawan yang menyapanya itu. Tujuan utama ia melakukan pesta ini agar Giselle yang ia pikir hadir akan cemburu karena melihat dirinya berdiri bersama Bathilde seperti sepasang kekasih sungguhan, agar dirinya lebih mudah merayu Giselle dan menariknya kembali ke pelukannya.

"Bathilde Seperti nya sedang bersiap-siap, tuan."

"Ah, saya sudah tidak sabar bertemu dengan calon Duchess masa depan keluarga ini. Hoho..."

Pria itu mengangguk lalu menyesap sampanye miliknya dan berpikir keras. Tidak ada yang berjalan lancar, Bathilde yang ia duga akan datang dengan senyum cerah seperti biasa tidak terlihat sampai sore hari tiba. Pesta itu berakhir dengan sedikit memalukan martabatnya sebagai seorang Duke.

Loys tidak tahan lagi.

Andai saat perburuan identitas sebenarnya tidak terungkap, semua ini tidak akan terjadi, Giselle tidak akan berpaling darinya dan pergi ke pada pelukan pria lain. Dan mungkin ia akan menikmati jalan-jalan bersama dengannya dipasang rumput dekat desa seperti yang biasa mereka lakukan bersama.

Berdua.

"Sialan."

Giselle seorang berubah. dia tidak lagi mudah untuk dirayu hanya karena dirinya yang memanggilnya dengan sangat manis, memperlakukan nya seperti ratu, dan memberikan seluruh cintanya pada gadis itu.

Pada akhirnya, sore itu dia dengan berani menginjakkan kakinya dikediaman Grand Duke Ivory yang dikenal jarang melakukan hubungan sosial bersama bangsawan lain selain pihak istana kekaisaran. Menemui Edwin? Dia akui dirinya nekat, tapi dia ingin bertemu dengan gadis itu.

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang