Chapter 20

2.8K 508 42
                                    

Chapter 20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 20

'Kelam'

*

"Apa dia sangat berbahaya?"

"Ya, karena dia, Edwin yang biasa kau lihat didalam Mansion dengan Edwin yang kau lihat diluar Mansion sangat berbeda."

Aku menatap mata biru Orion yang terlihat sarat akan suatu perasaan aneh yang tidak pernah aku lihat sebelumnya, terkesan seperti amarah dan rasa bersalah. Orion mengalihkan pandangan nya dariku lalu membuka pintu ruangannya. Membiarkan ku masuk dan meminum secangkir teh Rosehip yang disediakan oleh pelayan. Suasananya berubah canggung dan itu membuatku tidak bisa membuka mulutku bahkan untuk mengatakan apa yang ingin aku katakan.

Dan itu terjadi sampai Orion duduk di kursi berlengan diseberang sofa tempat ku berada. "Giselle..."

Aku mendongak menatap kearahnya. "Ya?"

"Maaf karena telah membuatmu merasa tidak nyaman."

Kau baru sadar sekarang hah? Aku sedari tadi tidak bisa berbicara karena aura aneh yang kau keluarkan dari dirimu itu. "Tidak apa, mungkin dia adalah seseorang yang tidak ingin kau lihat keberadaannya."

"Dia adalah pangeran kedua, Putra dari seorang selir yang mulia." Aku diam dan mendengarkan ceritanya. "Namanya Xander. dan dia memang memiliki sedikit kemiripan denganku, terlepas dari penampilan kami yang memang mirip dengan kaisar." Ia menghela nafas pelan dan menatapku. "Harusnya dia yang menjadi putra mahkota."

Dahi ku berkerut sebentar.

"Dia? Si Xander tadi?"

"Ya, tapi karena dia memiliki kemampuan sihir yang dia dapatkan dari selir, dia tidak bisa mendapatkan tempat itu."

"Tapikan, dia punya sihir, bukankah itu hebat?" Ucapku kepada Orion. "Dia bisa menjadi kaisar yang hebatkan? Dia memiliki sihir dan dia bisa melindungi istana ini dengan sihir." Tunggu, aku tidak membuat perasaan nya tersinggung kan? Tentang Xander yang memiliki kemampuan sihir sedangkan dirinya tidak? Astaga Giselle, bicara apa kau ini!

"Aku harap kau tidak berpikir telah membuatku tersinggung, nyatanya aku memang berpikir seperti itu. Semua ini melelahkan, menjadi putra mahkota? Apa hebatnya itu? Aku berpikir aku ingin menyerahkan posisi itu pada Xander, dan dengan alasan itu pula aku menghadap kaisar dan mengatakan nya. Dan kau tahu apa yang kaisar lakukan padaku?"

Kedua sorot matanya terlihat aneh sama seperti tadi. "Apa?"

"Xander terlahir dengan ramalan yang mengatakan bahwa dia akan menghancurkan negara ini dengan sihirnya, kaisar tidak bisa membunuhnya karena dia menyayangi nya. Sama seperti dia menyayangi ku dan kedua adikku."

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang