[2nd] Chapter 45 (Revisi)

1.4K 283 27
                                    

'perjamuan 2'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'perjamuan 2'

*

Puncak dari pesta dansa malam ini adalah saat dimana kaisar muncul dan memberikan pidato singkat kepada para tamu, Giselle memandang kearah suasana hening aula pesta dimana para bangsawan menundukkan kepala patuh kearah sang kaisar. Pidato singkat. Dan selesai semua itu selesai, para bangsawan akan berdansa dengan masing-masing pasangannya.

Dan disinilah Giselle berada.

Berdiri berhadapan dengan Edwin.

Tidak hanya mereka, bahkan disamping kanan kiri mereka juga ada pasangan lain yang sama-sama saling berbaris. Tidak jauh dari pandangan mata, Giselle menangkap sosok loys yang memandangnya.

Gadis itu bergidik, ia merasakan hawa aneh dipunggung nya.

Para pemain musik mulai menunjukkan kelihaian mereka dalam bermusik. Gesekan senar biola menjadi pertanda dimulainya dansa bersama.

"Kau tidak ingin ikut?"

Irish berjalan kesisi putranya, Xander. Yang berdiri dikejauhan. Lelaki berpakaian gelap dengan berbagai macam aksesoris pertanda bahwa ia adalah seorang pangeran hanya menggelengkan kepalanya. Tidak memiliki minat dalam satu alunan musik sedikitpun.

"Aku tidak tertarik."

"Sayang sekali, padahal saudaramu ada disana, berdansa dengan seorang Putri Marquis."

"Ibu sendiri? Kenapa tidak ingin berdansa dengan yang mulia?"

"Aku buruk dalam hal ini, aku tidak ingin membuat ayahmu malu karena aku menginjak kakinya." Xander menghela nafas panjang mendengarnya, ia menundukkan kepalanya kebawah, dimana para bangsawan menari bersama, mengiringi musik yang bermain. Matanya kemudian tertuju pada Giselle yang terlihat menikmati pesta itu.

Bagaimana tidak? Gadis itu dengan lincahnya melangkahkan kaki ke kanan dan ke kiri mengikuti pla lantai seirama. Bersama dengan Grand Duke itu tentunya.

"Siapa dia? Ibu tidak pernah melihatnya."

Xander terdiam, ia menoleh sekilas pada ibunya yang menunjukkan sorot tertarik pada sesuatu. Tanpa bertanya pun, Xander sudah mengetahui siapa orang yang dimaksud oleh ibunya. Tentu saja, itu adalah Giselle.

'ibu bahkan menyadari perbedaannya.'

'malam ini adalah saatnya, aku harus bersiap-siap.'

Xander berbalik, meninggalkan Irish tanpa sepengetahuan wanita itu. Sementara itu, Loys Albrect terus menerus menaruh tatapan mata pada sosok Giselle yang tampak anggun dalam balutan gaun berwarna biru. Ia berdansa beriringan dengan Grand Duke Ivory. Dan sekali lagi itu membuatnya muak ketika melihat mereka berdua bersama.

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang