Chapter 5
'Sketsa sang Ivory'
*
Ini dimana, aku siapa, apa aku hidup?
Nyatanya iya, aku masih hidup, bernafas dengan mudah menggunakan paru-paru bersih yang tidak pernah menghirup udara tercemar dan pastinya masih terjebak didalam kehidupan aneh bin ajaib ini sebagai Giselle.
Theater Ballet sialan, kalo aku balik lagi ke tubuh asliku, panggung utama akan aku hancurkan dengan buldozer karena mereka tidak memasang lampu sorot itu dengan benar, karena lampu sorot jatuh itulah aku berada disini!
DIDALAM TUBUH INI!
huft....untuk apa aku menyesalinya? Toh, semua sudah terlanjur juga, lagipula sanak saudara ku juga pasti akan senang karena kematian ku harta warisan dan kekayaan keluarga yang didapat dari penghasilan ibuku dan yayasan yang dibangunnya yang seharusnya diatas namakan dengan namaku jatuh ke tangan mereka. Sebenarnya aneh bagiku memikirkan bagaimana lampu sorot yang tidak pernah jatuh sebelumnya bisa jatuh disaat aku -yang awalnya menonton dikursi penonton- tiba-tiba ada diatas panggung dan tengah menarikan peran Giselle.
Siapa lagi pelaku nya jika bukan sanak keluarga yang menginginkan posisi itu?
Kalau dipikir-pikir, aku hidup sebagai Giselle juga cukup baik kok, meski dikelilingi oleh dua pria menyebalkan tapi jujur saja, ini lebih baik daripada harus berurusan dengan yang namanya tagihan apartemen, gedung, sopan santun, tata Krama dll.
setelah pertemuan pertama ku dengan Orion -pria penguntit- dihutan, kami sering bertemu untuk berbicara sebentar mengenai kontrak yang katanya disetujui oleh pihak bersangkutan alias Grand Duke Ivory nya sendiri.
"Ngomong-ngomong, dimana dia?"
"Dia(Grand Duke) sibuk, dan memintaku untuk menemui mu lagi seperti ini..."
"Wah, kau adalah ajudannya yang malang..."
"Daripada ajudan, rasanya aku menjadi babunya saja selama ini, haha..."
Orion, aku turut prihatin padamu yang memiliki tuan laknat seperti dia. Setelah pembicaraan singkat itu, aku mencari-cari informasi dari penduduk desa tentang sosok Monster lagi gila itu. Sosok misterius Grand Duke Ivory bukan lah orang yang mudah disebut begitu saja, saking tingginya harga dirinya, dia tidak ingin dirinya digosipkan begitu mudah di negara ini. Haha...
Sekali menggosipkan dia katanya kepalanya akan dipenggalnya...
Seram...
Ibu, anak mu ini sedang dalam proses perjalanan menuju mautnya sendiri...hiks...
Berthe, ibu dari Giselle tidak mengetahui bahwa aku yang notabene ini adalah putri nya tengah menjalani sebuah kontrak pertunangan yang 'wah' sekali, Hilarion dan penduduk desa yang lain juga, dan untuk Loys....setiap kali dia datang kedesa, Hilarion akan berusaha mati-matian menyembunyikan ku, atas permintaan ku tentunya, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Giselle but I'm not Giselle
Fantasy[ Renaître Series #3 ] Siapa yang tidak mengenal sosok Giselle? tokoh seorang gadis dalam drama theater ballet 'Giselle'. seorang gadis desa naif yang menjalin hubungan cinta dengan seorang bangsawan. kisah cinta bak cerita negeri dongeng, semuanya...