Chapter 6

5.5K 866 82
                                    

Chapter 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 6

'Gadis dalam Kehidupan'

*

Menatap gambaran sketsa didepan matanya untuk pertama kalinya membuatnya merasa asing, Orion menatap wajah pria yang terpampang jelas diatas permukaan kertas dengan wajah setengah kagum setengah datar, datar karena itu adalah wajah orang yang sering dia lihat dalam keseharian nya dan kagum dengan hasil tangan dari seorang gadis desa yang kini duduk didepannya.

'ini luar biasa, ini adalah pertama kalinya aku melihat wanita bisa berbuat hal seperti ini...'

Makhluk hidup bernama wanita selalu mendapatkan posisi terendah dalam stabilitas kehidupan, mereka dianggap sebagai 'makhluk lemah' yang tugasnya hanya sebatas menjadi istri, melahirkan keturunan penerus keluarga, dan buruknya mereka dianggap sebuah barang semata yang apabila sudah rusak maka tidak berguna lagi. Mereka tidak diberikan pendidikan layak sebanyak yang pria dapatkan, mereka hanya sebatas mengetahui tentang tugas mereka, tata Krama, sopan santun, menenun, dan lain sebagainya.

Orion menyadarinya, tapi melihat gadis didepannya, itu tentu berbeda, dia ingin mengubah semua garis besar terhadap diskriminasi kekaisaran terhadap seorang wanita.

'dia wanita cerdas, aku akui itu, bahkan matematika yang merupakan ilmu yang sulit dimengerti, dapat ia pahami dengan mudah...'

Orion terkesan.

'giselle adalah satu dari banyaknya wanita kekaisaran yang diperlakukan demikian....'

Orion tersenyum dan membayangkan reaksi Edwin -Grand Duke Ivory- biang keladi seluruh permasalahan yang dirinya sendiri hadapi saat ini, melihat bagaimana dia akan memperlihatkan gambar absurd yang membuatnya ingin tertawa sedari tadi.

"Apa mirip?"

"Hampir, tapi...anggap saja ini wajah sombong menyebalkan nya itu, ngomong-ngomong kenapa kau buat dia tersenyum?"

"Yah, karena kau menjabarkan nya seolah sedang menjelek-jelekkan dirinya, aku buat dia tampan sedikit, lagipula senyuman itu adalah sentuhan akhir untuk sebuah gambaran."

Orion mengangguk dan membenarkan apa yang dia ucapkan, saking kesalnya dirinya dengan apa yang Edwin pinta tiap harinya, setumpuk pekerjaan menunggu untuk segera diselesaikan, belum lagi dengan pesan terakhir yang anak itu titipkan padanya untuk Giselle.

-"katakan padanya, aku akan menemuinya diistana kekaisaran."

-"kau gila?"

-"terimakasih untuk itu, aku tidak gila, aku cukup sibuk mengerjakan dua pekerjaan berbeda yang aku dapat tiap harinya..."

Orion sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa bertemu dengan manusia semengerikan itu selama sisa hidupnya.

"Percaya tidak percaya, dia tidak bisa tersenyum dengan baik didepan orang, dia hanya bisa tersenyum didepan kucingnya saja."

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang