Chapter 15

3.1K 586 17
                                    

Chapter 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 15

'Teriakan dipagi hari'

*

"Ugh...."

Aku bergumam pelan pada beratnya tubuh yang ditopang oleh bahuku sendirian ini, bagaimana tidak berat kalau beban yang saat ini kupikul tiada lain dan tiada bukan adalah tubuh besar seorang pria berusia tiga tahun lebih tua dari ku hah? Edwin yang berbicara tidak jelas tadi ternyata oh ternyata tengah dirundung yang namanya minuman pemabuk.

Apalagi kalau bukan... Wine?

Tapi bau nya tidak terlalu tajam, aku tebak dia meminum sedikit lalu berakhir begini karena tidak kuat pada tingginya kadar alkohol yang terkandung didalam minuman semerah darah yang tidak pernah aku minum sebelumnya. Menyentuh botolnya saja tidak pernah, apalagi meminumnya, aku sangat-sangat menjauhi yang namanya hal-hal yang berhubungan dengan penghilang kesadaran atau kewarasan itu, kenapa? Karena aku tidak waras.

Yap, aku takut, kalau mulut kasar ini akan semakin menjadi-jadi jika tengah berada diantara dua perbatasan otak, sadar dan halusinasi. Oh tidak, aku takut aku akan menyosor tak karuan nantinya, haha....

Oke, sekarang topik permasalahan kita saat ini adalah: bagaimana cara nya memindahkan tubuh besar seorang pria yang tengah mabuk ini kelantai tiga?

Kamar Edwin ada di lantai tiga Mansion ini.

'tentu saja mengangkat nya~'

heh, otak, lu pikir tubuh kecil ku ini kuat Napa mengangkat tubuh besar milik Edwin? Kalau loys tentu aku mampu karena dia berada diposisi pas untuk di jungkir balikkan tubuhnya, lah ini?

"Hei, Edwin...Edwin?!"

"Hmmm...."

"Kau sadar hah?"

"Ugh..."

Tuh, kan, apa kubilang? Sepertinya dia tidak tahan dengan yang namanya wine... 'jadi bagaimana caranya aku bisa mengangkat nya ke lantai tiga sedangkan jarang tangga saja jauhnya minta ampun? Lah mana badannya beratnya minta ampun kan?'
Pikirku, memang akan sulit jika aku tetap memilih untuk mengantar nya ke kamar miliknya dilantai tiga. Jadi satu-satunya cara adalah...

Membawanya ke kamarku...

APA KAU GILA HAH?!

ugh, pastinya wajah ku ini memerah seperti kepiting rebus, tapi membawanya ke kamarku? Apa aku yang gila atau setan yang jadi tukang bisik kanan-kiri telingaku ini yang gila hah?!

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang