[ Renaître Series #3 ]
Siapa yang tidak mengenal sosok Giselle?
tokoh seorang gadis dalam drama theater ballet 'Giselle'. seorang gadis desa naif yang menjalin hubungan cinta dengan seorang bangsawan. kisah cinta bak cerita negeri dongeng, semuanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'New Pages'
*
Itu adalah aku.
Ckleck—
Pintu kamar pasien itu terbuka, seorang perawat yang dulu aku panggil dengan sebutan "kakak cantik" masuk. Seperti biasa, ia selalu tersenyum ramah kearahku yang duduk diam dengan buku tulis dalam dekapanku.
"Apa kabarmu pagi ini Elle?"
"... baik."
"Syukurlah. Apa mimpi mu indah?"
Aku terlihat mengulum senyum dan menggangguk ceria. "Iya! Elle bermimpi bertemu dengan seseorang yang sangat tampan!"
"Sungguh? Wah!" Perawat itu tersenyum dan meletakkan segala macam sarapan ku pagi itu dan duduk disisi ranjang ku. "Eum... Elle, mau cerita tidak?"
"Boleh!" Hiburan yang cukup ampuh untuk seorang anak yang ditinggal kedua orangtuanya dirumah sakit karena urusan keluarga. "Dia baik, mirip bule tampan yang biasa jemuran di pantai kak!"
"Hmm."
"Terus, dia bilang kek gini kak. Katanya dia, aku cantik kak!"
"Elle menyukainya?"
"Iya! Elle suka! Makanya Elle mencoba menggambarnya." Aku menunjukkan gambaran yang dibuat oleh tangan kecilku padanya. Seorang stick man dengan rambut asal coret terlihat. Perawat itu tersenyum. "Tampan. Siapa namanya?"
"Hmm! Itu rahasia!"
"Loh? Kenapa?"
"Karena hanya Elle yang boleh tahu!"
"Okeey. Kalau begitu, apa lagi yang Elle mimpikan?"
"Rumput laut hijau yang suka memelihara harimau dan dia menyebalkan! namanya Edwin."
Aku terbelalak mendengarnya. Edwin? Rumput laut? Aku? Bwahahahahaha. Astaga, dia bisa saja memenggal kepalaku jika dia tahu aku menyebutnya sebagai rumput laut setelah pernah memberinya panggilan kura-kura hijau. Ffft.
Oke, ceritanya berlanjut.
"Sepertinya mimpi Elle menyenangkan. Lalu, apalagi yang Elle gambar?"
"Cerita kak." Aku terlihat membuka halaman demi halaman dengan ceria. "Mimpinya menyenangkan, Elle mencoba menuliskan nya menjadi sebuah cerita."
"Boleh kakak membacanya?"
"Kalau sudah tamat."
Aku terdiam.
Kenapa aku tidak pernah mengingat hal itu sebelumnya? Maksudku, aku bahkan tidak pernah tahu bahwa aku pernah bermimpi bertemu dengan mereka sebelumnya. Aku bahkan tidak ingat apakah aku pernah menulis cerita sebelumnya.
