Chapter 8
'Lee Jong-suk nyasar!'
*
Coba kalian ingat kembali apa yang selama ini aku lakukan pada Orion.
Melempar kepalanya dengan batu, hampir membunuhnya di hutan (yang ini hanya bercanda sebenarnya), menyebutnya penguntit, ajudan, memperlakukan seperti babu (ah, iya aku memang kejam), lalu apa? BANYAK WOEY! Sungguh, aku tidak punya kemampuan untuk mengingat hal-hal mengerikan apa yang telah aku lakukan pada anak itu.
Dan setelah aku mengetahui bahwa dia adalah pangeran...
PANGERAN! PUTRA MAHKOTA!
rasanya, anjim banget-_-; tamat sudah riwayat ku...
Duduk ditaman, menyendiri, menghindari tatapan maut yang lebih mencekam dari tatapan para duta besar yang biasa aku hadapi benar-benar membuat ku tertekan tanpa sebab, belum lagi sorot mata mereka tu seolah menegaskan bahwa aku adalah... WANITA JALANG YANG MENYENTUH TUBUH PUTRA MAHKOTA! astaga, tapi kenapa Orion tidak mengatakan padaku bahwa dia adalah pangeran, pangeran!
"Nona, tidak apa kan bahwa aku ikut diam disini?"
Tanpa orang asing ini tanya pun tentu aku mengijinkan, ini kan bukan tempat pribadi milikku? Lagipula, dimana pria yang bernama... siapa tadi? Edward? Ah iya, Edwin.
"Heh, tuan, bolehkah aku bertanya?"
"Tentu, silahkan..."
"Apa pria bernama Orion itu memang pangeran?"
"Si blackie? Yap, dia memang pangeran." Astaga, dengan santainya kau menyebut dia blackie? Waras tuan? "Mati aku..." Aku bergumam pelan, mengutuk diri sendiri karena telah mempercepat kematian sendiri dibawah jalur hukum kerajaan yang menyatakan aku telah melakukan penghinaan besar terhadap pangeran.
Mungkin jika aku bangsawan aku masih akan dimaafkan, lah ini?Status ku bahkan lebih rendah dari seorang kepala desa.
"Tuan mengatainya terus terang sekali." Aku tertawa pelan. Aslinya pengen nangis sih....
"Dia cukup menyebalkan, kenapa nona bertanya?"
"Yah, aku telah melakukan penghinaan besar terhadap seorang pangeran, kupikir dia rakyat jelata seperti ku, tapi ternyata dia pangeran."
"Pasti kau terkejut sekali ketika mendengar dia adalah pangeran, dia memang kurang suka dengan status pangeran nya,"
Ah, aku tidak tau, dimana aku harus meletakkan wajah malu ini kedepannya?
"Rasanya saya mengenal gaun yang nona pakai?"
Aku tidak tahu dia segitu memperhatikan diriku sedari tadi, jadi aku mendongak untuk menatap ke tiang lis- eh, pria tinggi ini maksudku-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Giselle but I'm not Giselle
Fantasy[ Renaître Series #3 ] Siapa yang tidak mengenal sosok Giselle? tokoh seorang gadis dalam drama theater ballet 'Giselle'. seorang gadis desa naif yang menjalin hubungan cinta dengan seorang bangsawan. kisah cinta bak cerita negeri dongeng, semuanya...