[2nd] Chapter 37

1.8K 351 21
                                    

'Berthe'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Berthe'

*

Aku memegang erat dadaku yang terasa panas. Entah kenapa organ tubuh bernama jantung ini tidak berhenti berdetak dengan cepat. Aneh, haruskah aku pergi ke dokter pribadi keluarga Grand Duke?

Atau, haruskah aku menganalisis nya sendiri?

Oh tuhan! Apa penyebab jantung ini tidak berhenti berdetak hah?

"Ugh..."

Entahlah, kupikir aster menyadari perubahan suasana hatiku secara tiba-tiba. Lihatlah gadis yang energik ini, dia langsung menoleh dan memandang ku yang menutup wajah dengan bantal empuk.

"Nona? Kau tak apa?"

"Hanya .... Sakit."

"Sakit?" Aku merasa aster mendekatiku dan menyentuh kening kepalaku dengan hati-hati. Aster langsung datang setelah perkara aku berteriak keras pada Edwin tadi. Ah, memikirkan nya saja sudah membuatku gila! "Nona sepertinya tidak apa-apa tuh."

"Huhuhu, berhentilah memanggilku nona, kita seumuran. Aku sudah mengatakan nya padamu waktu itu."

"yah, mau bagaimana lagi. Kepala pelayan langsung melotot bila saya sudah tidak sopan barang sekalipun."

"Jangan sebut Hubert atau apapun yang berhubungan dengan Edwin untuk saat ini."

"Hmm? Kenapa? Nona kesal dengannya?"

Aku mendengus. Memeluk lututku dan tidak menjawab. Sebaliknya aster segera menarik ku secara mati-matian menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri. Singkat cerita: Berthe, ibuku, datang hari ini. Ya, dia datang, dalam rangka berkunjung. Padahal tubuh ini sedang ingin rebahan.

Huft, aku tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajahnya jika mengetahui bahwa semua ini hanyalah rekayasa belaka untuk menjauh dari Loys brengsek itu.

'aku harus membicarakan nya nanti.'

Tinggal satu bulan yang tersisa.

Aku menoleh pada jendela yang ada dikamar mandi, beberapa pelayan yang biasa memandikan ku segera datang dalam sekali panggilan dari Aster. Mereka memasukkan kelopak mawar dan minyak harum itu kedalam bak dan mulai membersihkan diriku. Aneh. waktu dengan cepat sekali berlalu, selain masalah pertunangan itu, aku harus memikirkan cara untuk menamatkan cerita ini. Cerita Hymn of Death.

Tapi bagaimana caranya? (Ah, kenapa juga judulnya sangat mengerikan? Hymne kematian? Oh ayolah Elle muda, kenapa kau begitu mengerikan dalam memberi judul?)

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang