[2nd] Chapter 48

1K 212 11
                                    

'Buio'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Buio'

*

Xander menjatuhkan tangannya ke udara dingin, menahan Orion yang 'lepas kendali' dengan sihir adalah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan saat ini. Sekarang Orion terdiam diantara sulur tanaman sihir yang merambat ditubuhnya, tatapannya kosong, bisikan Wilis memang mengambil alih dirinya.

Singkat kata, mereka ingin membunuh Xander melalui Orion. Karena aku mengetahui alurnya, mereka tidak ingin aku ikut campur dengan mereka yang ingin meluruskan kembali ceritanya. Sebenarnya, Xander tidak terlalu memedulikan kisah yang membelenggu dirinya dan yang lain, toh, semua telah terjadi begitu saja karena novel buatan tangan gadis bernetra biru itu.

'Tapi cerita akhir belum tertulis.'

Bukankah itu sebuah kesempatan emas bagi dirinya untuk meraih akhir yang dia inginkan?

'kesempatan yang hanya akan datang sekali saja.'

Jika ia tetap membiarkan Wilis untuk mendapat akhir cerita seperti kisah aslinya, maka... "Aku akan tiada." Menghilang tanpa jejak tanpa ia sendiri menginginkan, layaknya seorang figuran tak berguna.

Lelaki itu memandang kearah para penjaga yang terlihat mencari keberadaan Orion.

Tepat sebelum itu, Xander sudah benar-benar menyelesaikan sihirnya pada sang pangeran.

Para penjaga itu mendekat.

"...Yang mulia pangeran." Salah seorang dari mereka berdua menyapa, menundukkan kepalanya. "Maaf telah mengganggu waktu anda... Tapi kami sedang mencari yang mulia putra mahkota. Apakah—"

"Jangan tanya aku, satu istana dengannya saja tidak. Bagaimana aku bisa tahu." Sahutnya acuh tak acuh.

Yah. Tidak perlu dipungkiri lagi. Semua orang mengenal sikap dingin Xander menyangkut saudaranya itu. Bahkan kepada si kembar, adik kandung putra mahkota pun Xander tidak peduli. Kedua penjaga itu menganggukkan kepalanya patuh, tidak menyadari kehadiran sulur tanaman yang tumbuh semakin menutupi sosok Orion dibelakang Xander.

"Tunggu apa lagi? Pergi sana, lakukan tugas kalian dengan benar."

"B...baik yang mulia."

Karena penduduk Rhineland tidak memiliki kemampuan diluar akal sehat seperti sihir.

Itu sebabnya Xander dapat melakukan hal ini dengan mudah. Mungkin untuk kali ini, Xander harus mensyukurinya. Setidaknya kekuatan ini ada gunanya. Lagipula, ramalan yang mengatakan bahwa ia akan menghancurkan kekaisaran itu adalah kebohongan yang dibuat-buat.

"Sekarang, nikmati waktumu disana, yang mulia."

Xander berbalik pergi, meninggalkan Orion yang mencoba melepaskan dirinya. Sulur tanaman sihir itu tidak akan lepas, sampai Xander sendiri yang melepaskannya.

I'm Giselle but I'm not Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang