Chapter 1
'ini tidak masuk akal!'
*
Sejauh mata memandang, kau hanya akan menemukan gelapnya hutan yang disinari oleh temaramnya cahaya bulan yang bersembunyi dari balik awan kelabu, terlihat indah memang, tapi, bagi pemuda itu. Semuanya terasa sama saja, penantian yang begitu lama membuatnya bosan.
Ditangannya saat ini sebuah buku jatuh dengan sia-sia, terbuka secara acak, menampilkan berbagai tulisan tangan seorang anak manusia.
"Lucu sekali..." Pemuda itu berucap lirih. Surai hitamnya terkena pantulan lilin, membuat dirinya tampak begitu eksotis dan juga dingin pada saat bersamaan.
"Mari kita lihat, seperti apa kelanjutannya."
***
"aku pasti gila."
Satu kata yang cukup masuk akal untuk menggambarkan keadaan aneh bin ajaib ku saat ini. Bagaimana tidak? Dimana rambut hitam pendek sebahu yang baru saja ku tata kemarin disalon? Dan lagi, siapa yang ada didepanku ini?
Bukan tampang seorang wanita karir yang mempesona, melainkan wajah seorang gadis yang terkesan lugu dan bodoh, tapi kebetulan saja wajahnya cantik, rambut pirang cerah yang indah dan mata biru langit yang mempesona.
"Ahaha..."
Hanya ada satu hal yang dapat aku mengerti dari situasiku saat ini.
"Mungkin ini mimpi, jika aku mencubit pipiku keras, aku akan bangun dan senang hati memerankan Giselle dipanggung nanti, ibu, tunggu aku!"
A few minutes later...
Ah, gila rasanya. Aku mencubit pipi ku dengan sangat keras hingga akhirnya bekas merah pada kedua pipiku muncul kepermukaan kulit. Heh, bajingan macam apa yang berani mengirimku kesini?
"Ini bukan mimpi...tapi kenyataan."
***
Aku masih ingat dengan jelas permintaan konyol dari manager ibuku yang memintaku memerankan peran Giselle didalam pertunjukan balet yang akan ia selenggarakan beberapa Minggu lagi.
Dari kecil, aku selalu dididik untuk menguasai segala bidang, termasuk bidang seni, dari kesenian musik klasik hingga Ballet dapat aku kuasai dengan mudah berkat itu pulalah tidak sedikit orang yang iri pada kesuksesan yang berhasil kucapai di usia yang terbilang masih muda, orang-orang itu, tidak terkecuali adalah keluarga besarku sendiri.
"Nona Elle!"
Tapi tidak masalah, toh bukan urusanku juga. perfect layaknya tokoh utama yang diinjak oleh keluarganya sendiri? Bisa dibilang iya. Namun satu hal yang tidak pernah bisa kedua orang tua ku didik padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Giselle but I'm not Giselle
Fantasy[ Renaître Series #3 ] Siapa yang tidak mengenal sosok Giselle? tokoh seorang gadis dalam drama theater ballet 'Giselle'. seorang gadis desa naif yang menjalin hubungan cinta dengan seorang bangsawan. kisah cinta bak cerita negeri dongeng, semuanya...