Severus masuk ke dalam ruangan yang ada di Hogsmeade, istri dan kedua anak nya sedang mencoba makanan yang ada di sana sambil sesekali tertawa pelan melihat tingkah laku polos anak-anak mereka.
Aline tak sengaja menangkap atensi suami nya lantas tersenyum manis, "Darimana saja kau?"
Severus tersenyum membalas nya, "Urusan kepala sekolah." ucap nya sebagai jawaban.
"Daddy! Try this!" Bell memeluk Ayah nya kemudian memberikan nya sebuah permen berwarna merah.
Severus berjongkok, menyamakan tinggi nya dengan sang putri lalu menerima suapan Bell. Dia diam sejenak, membiarkan ludah nya menilai rasa permen tersebut. "Hm, ini manis, seperti diri mu." ujar Severus sambil mengacak rambut Bell gemas.
Bell tersenyum geli kemudian kembali mencoba permen-permen yang lain.
Severus kembali berdiri kemudian tak sengaja menatap putra nya yang langsung membuang wajah nya kemudian berjalan menjauh, ia menatap istri nya yang juga memberikan nya kode untuk mengurus hubungan nya dengan anak kedua mereka.
Severus menghela nafas lalu berjalan mendekat ke arah Peter, "Hei, my Prince." pria itu duduk di anak tangga tepat di samping rak permen tempat Peter berdiri.
"Daddy?" kaget Peter karena tak menyangka Ayah nya itu akan mendatangi nya.
"Bagaimana kabar mu?" Severus menanyakan hal yang sangat absurd.
"Good," Peter mengangguk samar, "Bukankah kita sering bertemu di sekolah?"
"Yeah, hampir setiap hari." cicit Severus saat memperhatikan istri nya yang sedang berbicara dengan putri nya. "Kau lihat dua wanita di sana?"
Peter menoleh ke arah yang di maksud Ayah nya kemudian kembali menatap manik hitam itu, "Of course, that's my mom and my sister."
"Mereka adalah prioritas dalam hidup mu," Severus melirik putra nya tersebut, "Kau harus bisa menjaga Ibu mu dan Kakak mu, kapanpun itu."
"Why i should do that?"
Severus tersenyum, "Karena itulah yang di lakukan oleh pria tampan seperti mu."
Peter tersenyum malu-malu saat di puji tampan oleh pria berstatus Ayah nya tersebut.
Severus menunjukkan kelingking nya, "Berjanjilah pada Daddy, kau akan menjaga mereka dengan seluruh hidup mu."
Peter menatap kelingking Ayah nya kemudian menatap manik hitam nya, "Kenapa aku harus berjanji melakukan hal itu?"
"Karena kau adalah harapan terbesar Daddy, Peter." Severus tersenyum seraya mengusap kepala anak nya tersebut, "Kau tahu, saat kau lahir, Daddy merasakan di titik yang paling bahagia seumur Daddy hidup. Daddy menaruh harapan yang sangat banyak pada mu. Karena Daddy sedih, jika kau tidak lahir, siapa yang akan menjaga Mommy dan Kakak mu?" Severus tersenyum lembut, "Kau adalah Pangeran tertampan dan terkuat yang pernah Daddy lihat, Peter. Kau kuat, itu sebab nya Daddy ingin kau menjaga mereka dengan seluruh hidup mu."
Peter terdiam mendengar ucapan menyentuh dari Ayah nya tersebut, kemudian dengan bangga ia menunjukkan jari kelingking nya. "Aku akan berjanji, Daddy."
Severus tersenyum manis lalu menautkan kedua jari kelingking mereka, "Berjanjilah kau akan melindungi Ibu dan Kakak mu dari semua ancaman yang ada di dunia ini, bahkan jika itu Daddy sendiri."
"Aku berjanji."
"Dan berjanjilah, tidak akan mengampuni siapapun yang telah berani menyakiti Ibu dan Kakak mu."
"Aku berjanji, Daddy."
Severus tersenyum bangga kemudian mengusap kening putra nya tersebut, "Kau putra Ayah yang paling pemberani."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul.
FanfictionPasangan jiwa mu tidak akan tertukar dengan jiwa manapun. Benarkah? Apa yang terjadi setelah berakhir nya takdir benang merah dan mereka kembali bersama hingga mempunyai keturunan. "Kau Ayah-" Wajah Peter terlihat sangat menyeramkan, "-Terburuk y...