#58

748 128 142
                                    

"Kau menyukai nya?"

Gadis dengan rambut bergelombang dengan warna hijau di ujung nya menoleh lalu tersipu malu, "Tidak ..., aku ..., aku hanya melihat bunga yang sedang ia pegang."

"Bunga itu untuk istri nya."

Gadis itu terdiam mendengar lalu seketika wajah nya berubah murung, itu tercetak jelas di sana.

Grace berdecih pelan, "Kenapa kau menyukai nya?"

"Ak-aku tidak menyukai nya."

"Katakan saja, aku tahu kau menyukai nya."

Gadis itu diam sejenak lalu berusaha menyembunyikan wajah nya dengan mantel yang ia bawa dan kembali memandangi pria yang sedang berdiri di depan toko bunga dan memilih warna-warna bunga yang pantas untuk hari ini, tanpa sadar ia tersenyum. "Dia menolong ku dari penyihir pelarian."

"Hanya karena itu?"

"Aku sudah sekarat saat itu," gadis itu menatap Grace, "Dia datang ..., seperti seorang malaikat."

"Kau ingin bersama nya?" Tanya Grace dengan wajah datar.

"Apa bisa?" Kaget gadis itu sambil menatap nya.

"Tentu." balas Grace.

"Tapi dia sudah punya istri."

Grace diam, memandangi wajah lugu gadis itu lalu menarik nafas panjang. "Kau akan menjadi satu-satu nya, percaya pada ku."

Gadis itu kembali diam, ia terlihat memikirkan sesuatu namun mata nya kembali menatap atensi pria yang sedang memegang buket Tulip merah, ia kembali tersenyum. Namun ketika pria itu pergi, ia terlihat kecewa dan tak ingin pria itu meninggalkan nya. Maka detik itu juga ia yakin dengan diri nya sendiri dan menatap wanita di samping nya, "Baiklah."

Grace tersenyum, "Siapa nama mu?"

"Nancy Danita."

Aline mengepalkan tangan nya dengan kuat hingga itu terlihat memutih, Aline menatap wanita di depan nya dengan nanar, "Kau rendahan."

"Aku tahu," Grace tersenyum, "Tapi wanita rendahan ini menggunakan dua orang dengan cinta yang tulus menghancurkan mu. Nancy yang mencintai Snape dengan tulus, dan Oliver, aku masih tak percaya ia tetap mencintai mu hingga saat ini."

"Aku sempat khawatir karena Madam Pomfrey menemukan botol itu, akh," Grace mengusap kening nya. "Wanita tua itu menyebalkan, dia selalu bercerita tentang mu saat masih kecil dan di asuh oleh nya."

Rahang Aline mengeras, "Apa kau juga membunuh Madam Pomfrey?"

"Secara teknis," Grace diam sebentar lalu kembali tersenyum. "Ya."

Aline memejamkan mata nya, menahan emosi yang sebenarnya sudah mencapai titik batas nya. Dengan rahang bergetar, ia bersuara, "Panggil gadis itu kemari."

William menatap salah satu anggota nya yang mengerti maksud tatapan ketua nya itu lalu mengangguk dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Percuma saja, Aline. Semua sudah terjadi." Grace terkekeh, "Aku menggunakan ramuan mu untuk menyerang mu. Senjata makan tuan, huh?"

Aline diam menatap wanita itu nanar namun dalam sekejap ia tersenyum, "Aku akui kau sangat pintar menyusun rencana nya. Dan aku yakin," Aline berdiri tegak kemudian melipat tangan nya di depan dada. "Kau menikmati semua nya."

Grace tersenyum, "Tentu saja."

"Tapi, aku pastikan," Aline kembali memakai kacamata hitam nya. "Kau tidak akan menyukai hukuman yang akan kau terima."

The Soul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang