Aline memejamkan mata nya frustasi sembari melangkah di lorong sekolah sihir yang terkenal ini. Ini adalah ke lima kali nya ia ke sini dalam bulan ini. Seriously? Jika ini bukan berkaitan dengan anak-anak nya, dia lebih baik duduk di ruangan nya dan mengerjakan dokumen yang menunggu nya setiap saat.
Aline menghela nafas pelan saat Severus mendekat ke arah nya. Aline tak memperdulikan nya dan terus melangkah hingga akhirnya pria itu memutar balik langkah nya menjadi searah dengan Aline.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Severus.
Aline berbelok ke kanan, "Aku mendapat kabar bahwa putra ku hilang selama hampir sepuluh jam dan aku ingin tahu alasan nya.
Glek. Severus menelan ludah nya kasar, ia sudah prediksi istri nya akan tahu cepat atau lambat. Yang dia tidak siap adalah, reaksi nya saat tahu ia melakukan hal yang sangat fatal pada putra nya itu.
Aline berjalan menuju asrama putra nya dan tersenyum kecil saat melihat Albus dan Scorpius sedang berjalan sambil menenteng sebuah buku.
Aline berdiri di depan pintu masuk dan berbalik menatap suami nya, "Jika penyebab nya adalah kau," Aline diam sejenak, "Aku akan membunuh mu."
Aline langsung masuk ke dalam meninggalkan Severus yang masih terdiam di tempat nya, kepala nya sedang di penuhi bermacam-macam kemungkinan yang akan terjadi jika wanita itu tahu penyebab nya dan kemungkinan yang paling besar adalah, Aline akan benar-benar membunuh nya.
Severus mengusap wajah frustasi, "Damn it, Snape!"
Aline perlahan berjalan masuk menuju kamar putra nya dan melihat atensi Peter yang sedang berdiri di daun jendela, menatap pemandangan yang indah di luar sana. Aline menghela nafas pelan lalu sepenuh nya masuk di dalam kamar putra nya itu. Ia diam sejenak, memandangi tubuh Peter dari belakang lalu mengigit bibir bagian dalam nya kala ia melihat suami nya di sana. Demi Tuhan, Peter benar-benar duplikat dari sang Ayah apalagi ketika ia memakai kaos hitam dengan lengan panjang, beda nya, rambut nya tak sepanjang milik Ayah nya dan beberapa helai menukik ke atas.
Aline mengulum bibir nya sejenak, "Peter. . .,"
Sang pemilik nama tersentak lantas langsung menoleh ke belakang dan mengerutkan kening nya seraya mendekat, "Mom?"
Aline merentangkan tangan nya dan menerima pelukan hangat dari sang putra.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Mom merindukan mu," Aline memeluk nya dengan sangat erat, "Dan ingin tahu apa yang kau lakukan selama sepuluh jam di luar sekolah saat cuaca sedang hujan badai?"
Peter meringis pelan mendengar nya, "Maaf telah membuat mu khawatir, Mom. Tapi aku tidak melakukan hal yang fatal, sungguh!"
Aline diam sejenak lalu tersenyum walau putra nya itu tidak melihat nya. Mata nya terkejut saat menangkap atensi dua botol di atas nakas kasur milik Peter dan beberapa cemilan. "Peter?"
Aline melepaskan pelukan nya dan menatap manik kehitaman putra nya dengan serius, "Apa kau sedang ada tamu?"
Peter diam sejenak lalu menoleh ke belakang untuk melihat dua gelas tersebut kemudian kembali menatap sang Ibu, "Yeah, Paman Oliver."
"Senior?"
Peter mengangguk, "Ku pikir Mom yang memberitahu nya."
Aline mengerutkan kening nya heran karena yang memberitahu adalah sang ketua kelompok nya, yaitu William.
"Lalu dimana dia sekarang?"
"Sedang ke kamar mandi," balas Peter cepat. "Paling singgah di dapur atau berbicara dengan Albus."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul.
FanfictionPasangan jiwa mu tidak akan tertukar dengan jiwa manapun. Benarkah? Apa yang terjadi setelah berakhir nya takdir benang merah dan mereka kembali bersama hingga mempunyai keturunan. "Kau Ayah-" Wajah Peter terlihat sangat menyeramkan, "-Terburuk y...