#25

671 133 103
                                    

Di malam yang dingin nikmati kesegaran.


S

everus berjalan menuju kantor nya dan melewati banyak nya murid yang sedang bersiap-siap memulai jam pertama pelajaran nya. Senyum tertarik sedikit saat melihat atensi putri nya bersama murid lain bernama Rose sedang terlihat asik berbincang bahkan sesekali tertawa.

Severus menghadang jalan mereka, "Morning, Tinker Bell." ia menoleh ke satu nya, "Morning, Miss Weasley."

"Morning, Headmaster." balas Rose sambil tersenyum kecil.

Severus tersenyum kecil juga lalu menoleh ke arah putri nya, menunggu balasan nya. Biasa nya, yang ia dapatkan adalah pelukan hangat dari gadis namun kali ini, jangankan pelukan, sapaan nya saja tidak di balas dan malah mendapatkan tatapan dingin sekaligus tak suka dari gadis itu.

Severus terdiam, darah nya berhenti mengalir kala melihat nya dan mengerutkan kening nya heran.

Bell menarik nafas kemudian berjalan melewati Severus begitu saja tanpa sepatah katapun dan kembali berbincang dengan gadis bermarga Weasley itu.

Severus diam sejenak lalu berbalik menatap punggung putri nya yang menjauh dengan perasaan heran bercampur sedih. Satu-satu nya pelipur lara nya adalah gadis itu, Putri semata wayang nya.

Tiba-tiba seseorang menabrak bahu nya kuat tanpa rasa bersalah dan meminta maaf. Dan ternyata itu adalah putra nya sendiri, Peter Pan Snape. Memang siapa lagi yang bisa menatap tajam kepala sekolah nya selain Peter bahkan menabrak nya tanpa meminta maaf?

Severus menarik nafas panjang lalu berbalik dan melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti.

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.

Severus melihat jam dinding yang ada di ruangan luas milik istri nya ini dan sesekali melihat bekal yang ia buat, sudah tentu masakan nya. Ia berdiri di belakang meja sambil memegang sebuket bunga, kali ini Tulip Kuning. Sudah hampir dua jam ia berdiri di sana tapi tak kunjung ia mendengar deritan pintu di buka.

Lagi-lagi ia tak memakai jubah hitam nya yang menyebalkan, tapi kemeja putih yang du lapisi Jas hitam dan celana hitam, khas muggle.

Akhirnya pintu terbuka, walau sedikit kasar dan menampilkan Aline yang terlihat sangat sibuk dan membawa tumpukan kertas di tangan nya. Ia menatap Severus sejenak sebelum melewati nya begitu saja dan duduk di atas meja kerja nya, "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Mengirim mu bunga dan —"

"Aku akan memakan nya nanti." balas Aline cepat sembari menarik keyboard dan menarikan jari nya di atas nya.

Severus diam sejenak, "Apa kau bisa—"

"Aku sedang sibuk, Professor." potong Aline cepat tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar. "Aku harus menyelesaikan ini semua dalam lima belas menit karena Ketua Departemen akan mengadakan sidang para penyihir gelap yang tertangkap."

Aline berdiri dan berjalan menuju rak dokumen nya, mencari sejenak lalu meraih satu buku berwarna hijau lalu kembali duduk di atas kursi nya.

Severus mengulum bibir nya dan menunduk sedikit, "Aku hanya ingin membicarakan tentang kejadian semalam—"

"Aku tak perduli tentang apapun yang kalian lakukan ASAL—" Aline menatap pria itu dingin, "Jangan di depan anak-anak."

"Itu sebab nya aku ingin bicara dengan—"

"Itu terakhir kali nya kau berinteraksi di depan anak-anak." Aline meraih gagang telpon dan menekan nomor nyaa dengan cepat, "Halo? Apa kau bisa ke ruangan Sir John dan meminta jejak ramuan ku? Terimakasih."

The Soul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang