Peter meringis kesakitan kala merasakan tangan nya di cengkram dengan sangat kuat oleh pria berstatus Kepala sekolah sekaligus Ayah nya. Ia tidak tahu apa alasan nya, tapi saat ia baru keluar dari kelas Herbiologi, pria ini langsung menarik tangan nya dengan paksa.
Severus membawa putra nya itu ke lorong kecil dan sempit yang ada di sana kemudian melepaskan cengkraman nya, melempar tubuh Peter hingga bertabrakan dengan dinding dengan kuat.
"Awh!" Peter memejamkan mata nya sambil menghelus belakang kepala nya, "What's wrong with you, Headmaster?!"
Severus menatap nya tajam dan dingin, "Aku tidak pernah mengajarkan mu untuk tidak sopan, Peter."
"Huh?" Peter menaikkan kedua alis nya heran, "Apa maksud mu?"
"Jika kau belum bisa menerima nya, jangan menganggu nya!" Severus sedikit menaikkan suara nya.
Peter diam sejenak ketika akhirnya mengetahui topik pembicaraan mereka, ia lantas menatap Ayah nya dingin. "Aku tidak mau membahas ini." Peter hendak pergi keluar dari lingkaran pria itu namun gagal saat Severus kembali mendorong bahu nya.
"DAD!" Kesal Peter dengan tingkah Ayah nya. "Aku harus pergi latihan sekarang!"
"Aku tidak akan mengizinkan mu pergi sebelum kau meminta maaf pada Professor Danita!' balas Severus cepat dengan nada yang sama tinggi nya.
"Huh?" Peter mengerutkan kening nya, "Untuk apa aku meminta maaf pada nya?"
Severus menggertakkan gigi nya, "Ku rasa kau lupa pernah memberikan nya roti basi, Mister Snape."
Peter terdiam di tempat nya, kening nya berkerut, menatap Ayah nya penuh penuntutan dan penjelasan. Ia lantas menegakkan tubuh nya, "Apa maksud mu aku memberikan nya roti basi?"
"Setelah ketahuan kau berpura-pura tidak tahu, huh?"
"Tunggu. Apa wanita itu yang memberitahu mu bahwa aku memberikan nya roti basi?" Peter menaikkan satu alis nya.
"Yes," balas Severus cepat. "Dan bersyukurlah dia meminta ku untuk tidak memarahi mu."
"Memang seharusnya begitu." Peter menajamkan manik hitam nya, "Selama dua minggu aku selalu bolos pelajaran ramuan dan menghindari nya. Katakan, kapan aku memberikan nya roti basi?"
Severus terdiam di tempat nya kala mendengar balasan sang putra nya.
"Seharusnya kau menanyakan itu pada nya, Headmaster. Aku bahkan tak mau menatap wajah nya dan dia bilang aku memberikan nya roti basi?" Peter mulai emosi dan hampir kehilangan kendali nya.
"Dia tidak mungkin berbohong, Peter." Kekeh Severus dengan opini nya.
"Lalu kau menduga aku yang berbohong?" Peter menaikkan kedua alis nya. "Aku tak mau merendahkan diri ku sendiri hanya untuk membalas dendam dengan cara yang tidak elegan, Sir."
"Apa maksud mu membalas dendam?" Severus menatap nya dingin, "Dia ibu—"
"Dia tak lebih dari seorang wanita bodoh yang berani-berani nya membuat ibu ku menangis setiap malam!" Peter meninggikan suara nya membuat pria di depan nya kembali terdiam.
"Aline. . .," lirih nya pelan, "Menangis setiap malam?"
Peter menggertakkan gigi nya dengan kuat dan menatap Ayah nya penuh dengan kebencian membuat Severus tanpa sadar mundur satu langkah.
"Kau tidak betapa besar cinta Mom pada mu!" Peter merasakan mata nya memanas, entah itu menahan emosi atau menahan tangis atau mungkin menahan kedua nya. "Kau juga tidak tahu bagaimana aku berusaha untuk di perhatikan oleh mu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul.
FanfictionPasangan jiwa mu tidak akan tertukar dengan jiwa manapun. Benarkah? Apa yang terjadi setelah berakhir nya takdir benang merah dan mereka kembali bersama hingga mempunyai keturunan. "Kau Ayah-" Wajah Peter terlihat sangat menyeramkan, "-Terburuk y...