#27

695 133 158
                                    

Kasian di gantungin, cukup sama doi aja.






Severus mengerjapkan mata nya pelan kala merasakan kesadaran nya mulai kembali, ia merasakan sebuah tangan hangat menggengam nya. Ia langsung menoleh ke arah nya namun kecewa, saat tahu itu adalah Nancy, bukan wanita yang ia harapkan. Ia menyebarkan pandangan nya berharap bisa mendapatkan atensi Aline, tapi hasil nya nihil, tidak ada siapapun orang di sini selain Nancy dan - Madam Pomfrey.

"Kau sudah sadar, Headmaster?"

Severus memejamkan mata nya lalu menarik nafas panjang dan lemah, "Yeah," suara nya terdengar lirih. "Apa kau sudah memanggil Aline?"

"Sudah," balas nya cepat. "Tapi dia tak kunjung datang."

Severus diam sejenak dan memejamkan mata nya lagi, "Jam berapa sekarang?"

Pomfrey menoleh ke samping sebentar, "Jam sembilan malam, Professor."

Severus merasakan dada nya sakit, seperti di hantam sekali namun dengan sangat kuat hingga itu hampir menembus tubuh nya. Dan ia tahu perasaan apa itu. Perasaan kecewa yang dalam.

Tiba-tiba dari arah pintu, seseorang datang dengan kemeja hitam yang terlihat ketat di tubuh nya dan lengan nya yang ia lipat hingga siku berjalan dengan tangan yang ia simpan ke dalam kantung celana nya.

"William?" heran Severus, ia kembali menoleh ke arah pintu berharap istri nya juga akan menampakkan batang hidung nya, tapi sama saja, tidak ada siapapun.

William berjalan mendekat sambil menatap nya datar namun ketika ia sudah sampai di ranjang pria itu, ia menoleh ke arah wanita tua di samping nya. "Bagaimana keadaan nya?"

"Sudah membaik, Sir. Kalau boleh tahu kau-?"

William tersenyum kecil lalu mengeluarkan tangan nya dan mengulurkan nya, "William. Ketua Auror Departemen 1, selingkuhan Aline."

Seketika Madam Pomfrey dan Severus melototkan mata nya kaget mendengar ucapan pria ini yang bisa saja membuat orang jantungan karena mendengar nya.

William terkekeh pelan, "Aku hanya bercanda."

Severus menarik nafas panjang, mengalirkan darah nya yang sempat terhenti lalu menggelengkan kepala nya samar. "Apa yang kau lakukan di sini?"

William tersenyum ke arah wanita tua itu sebelum akhirnya masuk ke area ranjang Severus dan duduk di samping nya, ia menatap gadis yang tengah tertidur di sebrang nya sebentar. "Telpon nya masuk ke milik ku. Dan Aline sedang makan malam dengan Sir All jadi tidak bisa datang."William melepaskan sepatu nya, "Aku mendatangi mu karena aku kasihan."

"A-aline makan malam dengan pria itu . . . ?" suara Severus bergetar seperti menahan tangis.

William tanpa rasa bersalah mengangguk sambil meletakkan sepatu nya di samping lalu mengambil kursi lain dan mensejajarkan kaki nya di atas. "Sir All sangat pantang menyerah, dia sudah di tolak lebih dari lima puluh kali tapi dia tetap mencoba nya. Pantas saja dia menjadi atasan nya atasan ku."

Lebih dari lima puluh kali? Severus menelan ludah nya kasar membayangkan betapa ambisius nya pria-pria di luar sana untuk mendapatkan istri nya itu. Dia pikir, cukup Oliver yang sangat membuat nya terganggu, tapi seperti nya, semua pria yang ada di dunia ini sangat membuat nya terganggu.

The Soul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang