#35

698 135 156
                                    

Aline turun dari mobil yang ia parkir di halaman rumah, ia baru saja mengantar anak-anak nya ke rumah si kembar Weasley. Mereka sangat marah saat tahu Aline sangat protektif dan melarang nya bermain pada Bell hingga membuat putri nya itu jatuh sakit, jadi Aline akan membiarkan mereka mengambil alih anak-anak nya. Setidaknya mereka tidak akan melihat pertengkaran nya dengan Ayah mereka jika suatu saat mereka hilang kendali karena satu hal.

Lagipula, menitipkan nya pada duo pembuat onar akan membantu Bell meningkatkan imun nya.

Aline berjalan menuju pintu seraya menyisir rambut hitam nya yang hitam legam dengan jemari-jemari nya yang lentik.

Aline menarik kenop pintu namun kening nya berkerut kala pintu itu tidak terkunci, ia menoleh ke arah jendela dekat tanaman, itu terbuka. Tidak mungkin suami nya pergi dengan membiarkan jendela terbuka lebar dan pasti akan memberi nya kabar.

Aline mengetuk pintu nya pelan, "Sir? Apakah kau di dalam?"

Tidak ada jawaban namun terdengara suara seperti barang jatuh dari dalam. Aline kembali mengerutkan kening nya. Apakah ada pencuri? Itu tidak mungkin. Atau Auror dari kementrian? Tapi dia tidak punya masalah apapun dengan Departemen manapun.

Aline mengetuk pintu itu lagi, "Sir? Kau baik-baik saja?" dengan suara sedikit kencang.

Aline menghela nafas, "SIR—"

D E G H.

Jantung Aline berhenti berdetak, ia merasakan darah nya juga berhenti mengalir hingga menimbulkan wajah pucat di wajah nya. Tidak, ini pasti mimpi. Haha. Tolong seseorang katakan ini mimpi karena  apa yang dia lihat adalah sebuah ketidakmungkinan atau Severus yang membuat nya mungkin. Hati nya mencelos dalam, berlubang dengan sangat besar kala melihat manik biru yang indah itu menatap nya saat membuka pintu. Tubuh nya kaku untuk sesaat.

Aline berjalan mundur secara spontan, "A-apa yang kau lakukan di sini?"

Nancy menatap Aline lalu menunduk pelan dan seketika seorang pria dari belakang meraih bahu nya dan menuntun nya untuk menyingkir hingga ia bisa menghadap istri nya itu.

"Aline, kita bisa bicarakan ini baik-baik."

Aline menatap suami nya nanar, "Tidak, ini tidak akan kita bicarakan baik-baik."

Setelah mengatakan hal itu, Aline langsung menerobos masuk menabrak bahu Severus kasar dan langsung berjalan menaiki tangga menuju kamar nya yang langsung di susul oleh Severus.

"Aline! Aline!" Severus setengah berlari melewati lorong lantai dua rumah nya hingga akhirnya masuk ke dalam kamar mereka berdua. "Ku mohon, dengarkan aku."

"Mau berapa kali aku harus mendengarkan mu, Sir?!" Aline berbalik menatap pria itu dengan mata yang sudah memerah menahan tangis. "Kau membuat kesalahan lalu memasang wajah kasihan dan mengatakan ; Aline, dengarkan aku! Mau berapa kali, huh?!"

"Aline, ini kesempatan mu untuk bisa berkenalan baik dengan—"

"Aku tidak mau berkenalan dengan nya!" Aline memotong cepat, "Aku bahkan berharap aku tidak pernah mendengar nama nya, kau mengerti?!"

"Aline, dia juga istri ku—"

"PERSETAN DENGAN ISTRI MU AKU TIDAK MAU DIA ADA DI SINI!"

Severus terdiam mendengar bentakan istri nya yang menyeramkan, sejarah hidup mereka menikah, baru kali ini Aline berani meninggikan suara nya di hadapan nya dan itu cukup untuk membuat Severus terbungkam.

Aline berjalan mondar-mandir sembari mengusap wajah nya frustasi, "Bawa dia pergi. Terserah kau ingin di mana aku tak perduli. Aku hanya tidak mau, dia satu rumah dengan anak-anak ku."

The Soul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang