TRIPLE UP DONG.
"Tinker Bell."
Aline berjalan terburu-buru sambil melepaskan cardigan coklat nya dan meraih ranjang tempat gadis itu tertidur. Aline hampir tak bisa bernafas melihat kaki anak nya di perban, ia membelai surai kehitaman anak nya dengan mata yang sudah berair.
"Bell, Mommy di sini, sayang." suara Aline bergetar, ia merasa hancur melihat kondisi anak nya saat ini.
Kelopak Bell bergerak terbuka perlahan, dengan pandangan sayu nya ia menatap manik kehijauan Aline sambil tersenyum kecil, "Mommy. . . Kau akan di sini 'kan?"
"Sure, honey." Aline tersenyum lembut, "Mommy will stay here tonight, for you."
Bell melebarkan senyum nya walau masih terlihat sangat tipis, "Alright. . .,"
Mata itu kembali terpejam, Bell kembali tidur untuk memulihkan tenaga nya dan beristirahat. Saat itu juga, seorang pria tinggi berambut klimis dengan wajah tampan yang tak termakan usia itu datang dan berjalan menghampiri mereka berdua.
Aline sadar dengan atensi suami nya tapi tak mau mengalihkan tatapan nya dari wajah cantik putri nya, "Aku ingin berbicara dengan Madam Pomfrey, where is she?"
"Di ruangan nya," balas Severus pelan, "Sedang mengemasi barang nya."
Aline langsung menoleh dengan tatapan terkejut dan terheran nya, "Apa maksud mu mengemasi barang nya?"
Severus menaikkan kedua bahu nya acuh, "Dia sudah terlalu tua untuk bekerja."
Aline berdiri dari duduk nya dan menatap suami nya lantang, "Apa maksud mu? Dia tak pernah gagal untuk menyelamati seseorang."
"Yeah–" Severus mengulum bibir nya, "Aku hanya merasa aku perlu merombak ulang sistem sekolah ini."
"Lalu katakan siapa yang akan menggantikan nya?"
"Teman dari guru ku."
"Heem," Aline mengangguk samar, "Dan dia belum tentu bisa melakukan pekerjaan nya persis seperti Madam Pomfrey."
"Aline, dengar, dia sudah terlalu lama bekerja. Dan dia tidak bisa membuat obat selincah dulu lagi, bahkan bukan dia yang mengobati Bell—"
"—Bukan dia?!" Aline memekik tertahan di Hospital Wings yang sunyi ini. "Sir, aku tidak akan pernah mempercayai anak-anak ku pada orang lain selain Madam Pomfrey."
"Aline, aku paham kekhawatiran mu. Tapi—"
"Kau mengambil resiko yang sangat besar, Sir." Aline tak membiarkan pria ini berbicara, "Kau membuang berlian demi sebuah barang yang belum tentu akan memiliki nilai yang sebanding."
"Jika kau memberhentikan Madam Pomfrey," Aline merendahkan suara nya tanda ia sangat serius sekarang, "Aku akan membawa anak-anak ku pindah ke sekolah lain–"
"–Kau tak bisa melakukan itu—"
"—Of course, i can!"
"Engghh. . .,"
Kedua nya tersentak dan menoleh ke arah ranjang, putri nya menggeliat kecil tanda ia terganggu dengan kerusuhan yang di buat kedua orang tua nya.
Aline menghela nafas kasar lalu menarik tangan Severus dan berjalan menuju pintu masuk lorong. Sedikit jauh tapi memungkinkan Bell tidak mendengar perdebatan Ayah dan Ibu nya.
Aline menoleh ke arah samping dan melihat halaman sekolah lalu kembali menatap suami nya, "Peter mengeluh tentang mu."
Severus menghela nafas, "Aku tahu dia akan melakukan nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul.
FanfictionPasangan jiwa mu tidak akan tertukar dengan jiwa manapun. Benarkah? Apa yang terjadi setelah berakhir nya takdir benang merah dan mereka kembali bersama hingga mempunyai keturunan. "Kau Ayah-" Wajah Peter terlihat sangat menyeramkan, "-Terburuk y...