#22

617 136 185
                                    

Seru njir liat kalian marah-marah hehe.

"Aku pernah mencoba mencampurkan nya," Aline mengunyah makanan nya, "Dan itu seketika kuali nya pecah membuat isi nya turun kemana-mana."

Pomfrey memperhatikan Aline dan tersenyum lembut. Ia diam sejenak, menatap wajah gadis itu dari atas hingga bawah. "Kau sudah sangat besar sekarang, ya."

Aline diam sejenak lalu melanjutkan kunyahan nya, "Aku sudah kepala tiga, Ma'am. Tentu aku sudah sangat besar, aku bahkan sudah punya dua anak."

"Aku masih ingat saat kau menangis tak mau di nikahkan—"

"Madam," potong Aline cepat, "Ayolah, jangan membuat ku mengingat hal itu lagi."

Pomfrey semakin terkekeh, "—Dan menginap di kamar ku selama dua minggu."

Aline mengunyah makanan nya dengan kasar, menatap wanita itu kesal dan mengerucutkan bibir nya. Ia sangat marah pada wanita tua itu karena mengingat kejadian yang sangat ingin ia lupakan itu.

Kekehan nya perlahan terhenti lalu kembali menatap Aline lekat-lekat, "Apa yang terjadi?"

"What?" Aline menyuapkan sendok ke dalam mulut nya.

Pomfrey menghela nafas panjang, "Satu-satu nya alasan aku kembali ke sini adalah untuk menjaga anak-anak mu." ia diam sejenak, "Walaupun sudah sangat tua, aku masih sadar ada yang tidak antara kau, suami mu dan—gadis itu."

Pergerakan Aline terhenti, pikiran nya blank bersamaan dengan jantung nya yang melemah. Ia tidak tahu harus merespon bagaimana saat manik hijau nya bertabrakan dengan mata yang memancarkan kelembutan seorang ibu dari wanita itu.

Aline berdeham sebentar lalu tertawa paksa, "Apa maksud mu, Madam?"

Pomfrey meraih tangan Aline dan menggengam nya hangat, "Jangan berbohong pada ku, Aline. Aku yang merawat mu sejak umur lima tahun sebelum kau menikah dengan nya."

Aline terdiam sejenak, seketika air mata nya mulai berair tanda ia mulai menunjukkan kelemahan nya. Ia menunduk dan menyembunyikan wajah nya dengan tangan kiri nya. "That's was a long story."

"Huum?"

Aline menarik nafas panjang lalu kembali menatap wanita itu, "Dan dia menikah lagi—dengan gadis itu."

"Aline—"

"MADAM! MADAM!"

Kedua nya tersentak dan menoleh ke sumber suara lalu menemukan seorang pria tua yang sudah lemah itu berlari dengan kucing di tangan nya.

"Ada apa, Flich?" tanya Pomfrey langsung.

"Headmaster memanggil anda. Miss Danita semakin parah."

Pomfrey dan Aline saling tatap sejenak sebelum akhirnya langsung bergegas menuju hospital wings.

Aline berhenti di depan pintu dan membiarkan wanita tua itu masuk dengan khawatir. Ia tak mau terlihat juga khawatir dan membuat gadis itu kepedean. Setelah berhasil, ia berjalan santai dengan tangan ia sembunyikan di kantung celana nya dan menatap gadis yang masih kesakitan itu dengan datar dan dingin.

"Dia sudah diam saat Tsalia mengobati nya tapi lima menit kemudian ia kembali berteriak." jelas Severus pada Pomfrey yang mengangguk mengerti namun mata nya kembali menatap Aline yang berdiri tak jauh dari mereka.

Severus mengerutkan kening nya lalu ikut menoleh ke arah tatapan wanita itu lalu menegakkan tubuh nya. "Aline. . ,"

Aline tak menggindahkan ucapan suami nya dan hanya menatap gadis itu, lalu tersenyum kecil, "Sudah menyerah?"

The Soul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang