64.

1K 46 4
                                    

✨part 64✨

Gunawan masuk ke kamar mandi membawa handuk, sedangkan Rara memilih kembali memejamkan matanya. Dia benar-benar ngantuk berat.

Beberapa menit kemudian Rara tersadar kalau dia harus segera bersih-bersih untuk sholat dhuhur. Rara bangkit dan betapa terkejutnya dia.

Rara : ha..... (Teriaknya)

Gunawan yang mendengarnya pun teriak dari dalam kamar mandi.

Gunawan : kenapa Ay??

Rara : gpp Bee.....

Kemudian Rara berusaha bangkit dan berjalan meski dia masih merasa sedikit ngilu di selangkangan.

Rara : ini kamar atau kapal pecah?

Rara melihat sekeliling. Bajunya dan Gunawan berceceran tergeletak di sembarang tempat. Sprai hampir copot sempurna dari kasurnya. Sementara guling? Entah sekarang ada di mana guling itu. (Gile ya bro 😂😂 dahsyat banget)

Rara kembali berjalan pelan, memunguti setiap baju dan memasukkannya pada keranjang baju kotor. Kemudian dia kembali berjalan ke lemari bermaksud mengambil sprai baru untuk diganti. Namun tangannya di cegah oleh seseorang dari belakang.

Gunawan : mau apa Ay? (Bisik Gunawan tepat di telinga Rara)

Rara gugup.

Rara : aduh Bee.... Jangan lagi please.... (Batin Rara)

Rara : anu Bee..... Ehmm..... Mau ganti sprai nya....

Gunawan membalikkan badan Rara menjadi menghadapnya.

Gunawan : jangan diganti dulu, nanti juga kotor lagi (ucapnya sambil tersenyum menggoda)

Refleks, Rara mendorong tubuh Gunawan hingga mental di kasur.

Rara : awas ih, ya udah, sekarang gantian aku yang mandi.

Rara segera berlari mengambil handuk dan masuk kamar mandi.

Sementara Gunawan tersenyum senang di atas ranjang.

Gunawan : kamu lucu banget kalau lagi malu Ay 😂😂

Gunawan mengganti bajunya dan merapikan kasur (tetep aja sprainya nggak diganti sama dia). Kemudian Gunawan meraih ponselnya, mengetik beberapa hal di sana.
Ternyata dia memesan makan untuk dia dan Rara.

--skip selesai makan--

Rara : Bee... Jalan-jalan yuk

Gunawan : kemana?

Rara : ke makam ibu, aku kangen

Gunawan : boleh juga, yaudah yuk siap-siap, nanti kesorean.

Rara bangkit, membereskan meja dan membawa piring kotor ke dapur, mencucinya.

--skip makam ibu--

Sudah selesai dari makam ibu, Rara dan Gunawan berkunjung ke toko bunga Selfi. Sekarang mereka tengah duduk bertiga.

Selfi membawa undangan untuk Rara dan Gunawan.

Selfi : nih, jangan lupa datang ya (ucap Selfi sambil menyodorkan undangan)

Rara menerima undangan itu dan membacanya.

Rara : aku sih nggak kaget, beneran Randa dong 😂😂😂

Rara : dulu aja digodain nggak ngaku, sekarang udah nikah.

Selfi : stop godain kakak deh dek, kebiasaan.

Selfi bangkit dari duduknya, berniat merangkai bunga untuk dibawa Rara ke makam Ara. Beberapa detik kemudian, Rara ikut bangkit menyusul Selfi. Alhasil, sekarang Rara tengah sibuk mengganggu kegiatan Selfi.

Tiba-tiba tanpa sengaja Selfi melihat tanda merah di leher Rara. Secara refleks Selfi membuka leher Rara yang ditutupi rambutnya. Betapa kagetnya Selfi menjumpai lebih banyak tanda merah di leher yang tertutup rambut tadi.

Rara secara refleks menyingkirkan tangan Selfi. Selfi malah terkekeh sambil menutup mulutnya.

Selfi : kayaknya adik kakak udah nggak polos lagi nih 😂😂

Rara : ihs, apaan sih kak

Selfi : berapa ronde sih dek, banyak banget itu tanda 😂😂 nggak sakit apa

Rara : kakak............ (Teriak tepat di telinga Selfi)

Refleks, Selfi menjauhkan dirinya dari Rara.

Selfi : kakak itu kasihan sama kamu, badan kecil gini, pasti kuwalahan 😂😂

Rara : kakak..... Stoppp.....

Rara kemudian berjalan menghentakkan kakinya secara kasar ke arah Gunawan duduk.

--bersambung--

✨Buseettt, itu kamar udah kayak kapal pecah aja woy 😂😂 nggak bisa bayangin gimana mainnya 😂😂

Lahhh..... Selfi ada benernya juga, Rara kan badannya kecil 😂😂 gimana ngimbangin Gunawan ya coba 😂

Jangan lupa vote, komen, dan share ya 🤗🤗😉😉💙💙❤️❤️

SETULUS CINTAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang