52

575 40 6
                                    

✨part 52✨

Rara : mau apa kau? (Mata Rara berkaca-kaca, dia benar-benar takut)

Ady : mau kamu (memperlihatkan senyum smriknya)

Rara : hah??? Jangan macam-macam. (Rara susah menangis)

Ady sudah tiba tepat di hadapan Rara, dia semakin mengikis jarak, dan sekarang tangan dia sudah berada di punggung Rara, menarik tubuh Rara untuk mendekat.

Ady : ayolah sayang, bukannya kau sudah terbiasa melakukan ini dengan kekasihmu itu?

Rara memberontak, dia berusaha lepas dari cengkraman Ady, namun tenaga Ady sangat kuat. Sementara Rara terus menangis, itu membuat tenaganya melemah.

Ady mengusap halus wajah Rara.

Ady : shut shut shut, jangan menangis sayang. Kau pasti akan menikmati malam ini.

Rara : jangan macam-macam kau, lepaskan aku. Tolong (masih menangis dan memberontak)

Ady : percuma, tidak akan ada yang mendengarmu sayang.

Rara : Ya Allah, tolong aku. (Batin Rara)

Ady berusaha mencium Rara, namun Rara mengenaskan wajahnya ke kanan dan ke kiri, menghindari ciuman itu. Namun Ady justru menarik dengan kasar wajah Rara, sehingga sekarang bibir mereka sudah menempel.

Segera, Rara mendorong Ady dengan kuat.

Ady terdorong, ujung ibu jari kakinya terpentok kaki kursi.

Ady : Aws..... Kasar sekali kau.

Sementara Ady masih sibuk dengan kakinya, Rara memikirkan cara untuk pergi.

Dia melihat kunci masih tertempel di pintu. Dia pun segera berlari menuju pintu. Belum sempat kunci terbuka, Ady telah lebih dulu mendorong tubuh Rara hingga terpental pintu.
Dari belakang, Ady mengunci kedua tangan Rara dengan satu tangan kanannya.

Ady : mau kemana kau cantik. (Mengusap dagu Rara dari belakang dengan tangan kirinya)

Rara : lepas....

Rara terus memberontak, dia menggoyangkan tubuhnya ke sana dan kemari, namun gagal, tenaga Ady masih lebih kuat.

Ady : kau mau dikasari rupanya.

Bringas, dengan sangat kasarnya, Ady menciumi leher Rara dari belakang. Sementara tangan kanan Ady mulai melemah, Rara mulai berusaha melepas kedua tangannya dan berhasil. Ia kembali menjauhkan dirinya dari Ady.

Saat Ady sedikit menjauh, Rara mulai mengambil vas bunga yang ada di meja sebelah pintu.

Ady : mau apa kau?

Rara : jangan mendekat atau aku pukul kepalamu (peringat Rara sambil menodongkan vas bunga kaca itu)

Ady : hahaha, coba saja kalau kau bisa.

Dengan segera Ady mengambil alih tangan kanan Rara yang membawa vas bunga itu, mencengkeramnya kuat, dan kini Ady mulai mencium kasar wajah Rara lagi.

Sementara Rara masih berusaha melawan, dia berusaha memposisikan tangan kanannya, namun tenaga Ady jauh lebih kuat. Tiba-tiba terbesit ide Rara untuk menendang selangkangan Ady.

Bukkkkkkkk

Ady : Aws, apa yang kau lakukan? Kali ini aku tidak akan memberimu ampun.

Ady mendekat dan hendak mencium Rara kembali, namun tangan kanan Rara telah berhasil memukulkan vas bunga ke sebagian kepala Ady.

Ady : Aws......

Ady bergerak mundur, memegang kepalanya yang berdarah.

Segera Rara membuka kunci dan berlari keluar.

Rara berlari sekuat tenaga, sementara Ady terus mengejarnya.

Rara : Ya Allah, tolong aku. (Menangis dan terus berlari)

Ady : Rara, berhenti kau....

Lari Rara tidak bisa secepat Ady, nafasnya tersengal-sengal.

Ady : berhenti kau Rara.... Kau tidak akan bisa lari dariku.

Rara melihat ke belakang, ke arah Ady meski masih terus berlari, hingga dia tidak menyadari bahwa dia telah sampai di jalanan dan sebuah mobil telah melaju kencang dari sampingnya.

Ciittttttt

Braaaakkkk

...... : Rara......

Teriak seseoarang pria cukup lantang

--bersambung--

✨Hayo, gregetan nih pasti bacanya 😂😂😂😂😂

Jangan lupa vote, komen, dan share 🤗🤗😉😉❤️❤️💙💙

SETULUS CINTAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang