✨part 88✨
--skip 3 bulan setelahnya--
3 bulan sudah berlalu semenjak Gunawan bekerja untuk dua perusahaan milik ayah dan papanya.
Ternyata baik Gunawan atau Rara tidak perlu menjelaskan apapun pada mama dan papanya. Karena ayah mereka telah lebih dulu menjelaskan semuanya. Oleh karena itulah, ayah dan papa mereka sudah merencanakan kerjasama yang menbuat Gunawan bisa memimpin dua perusahaan mereka sekaligus, tentunya masih dibantu papa dan ayahnya.Kesibukan Gunawan membuatnya kekurangan waktu untuk memanjakan Rara, padahal Rara sedang hamil 7 bulan. Begitupun yang terjadi pada malam hari ini, sekarang sudah pukul 11 malam, namun Gunawan masih di ruang kerjanya, sebelah kamar gunara. Sementara Rara masih mencari posisi yang nyaman untuk tidur karena perutnya semakin besar dan membuatnya merasa begah.
Karena Rara belum juga bisa tidur, dia berusaha bangkit mencari suaminya. Rara bisa pastikan, suaminya itu masih ada di ruang kerja.
Ceklekkkkk......
Rara mendekat ke arah Gunawan yang masih fokus pada laptopnya.
Greppp....
Rara memeluk Gunawan dari samping.
Rara : sayang.... Tidur yuk
Gunawan : sebentar lagi sayang.... (Ucap Gunawan masih fokus pada laptopnya)
Kemudian Rara berjalan ke sofa di depan meja kerja Gunawan.
Rara : ya udah, aku tungguin kamu di sini.
Gunawan : sayang, jangan di situ, kamu butuh istirahat. Udah ya, kamu tidur dulu sana (ucap Gunawan memandang ke arah Rara)
Rara menggeleng.
Rara : nggak, aku tunggu kamu disini.
Gunawan : sayang, tidur....
Rara : enggak
Gunawan : Rara, tidur (ucap Gunawan sedikit keras)
Ucapan Gunawan berhasil membuat Rara tersentak. Tanpa sepatah katapun, Rara keluar dari ruang kerja dan menutup pintu dengan kasar, kemudian berjalan ke arah kamar.
Rara membaringkan tubuhnya membelakangi posisi tidur Gunawan.
Rara : hiks..... Aku cuman butuh waktu kamu Bee.....
Sementara itu, Gunawan yang sedari kepergian Rara masih fokus pada laptopnya baru tersadar.
Gunawan : astagfirullah, sepertinya tadi aku terlalu keras pada Rara.
Gunawan segera bangkit dari duduknya, kemudian dia mengunci ruang kerja dan pergi ke kamar. Sampai di kamar, Gunawan mendappati istrinya berbaring, membelakangi posisi yang seharusnya jadi tempat tidurnya Gunawan. Gunawanpun melangkah mendekati Rara. Bisa Gunawan lihat, tubuh Rara sedang bergetar meski matanya terpejam. Gunawan bergabung untuk tidur, dan
Greppp.......
Pelukan di berikan Gunawan pada Rara dari arah belakang.
Gunawan : maafin aku Ay (bisiknya)
Tidak ada respon apapun dari Rara. Gunawan kembali mengeratkan pelukannya, menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Rara.
Gunawan : maafin aku Ay, aku nggak bermaksud keras sama kamu kayak tadi....
Tes....
Bisa Gunawan rasakan jika tubuh Rara semakin bergetar.
Gunawan : maaf....
Beberapa menit mereka bertahan dengan posisi begitu, akhirnya Rara membuka mulutnya.
Rara : aku cumak minta waktu kamu Bee....
Gunawan : maaf Ay.
Rara : tadi aku nggak bisa tidur, makanya aku susulin kamu.
Gunawan : aku nggak tau maksud kamu, aku pikir kamu hanya mau menggodaku. Maaf....
Rara : ya udah, lupakan.
Gunawan : ya udah, kita tidur dengan posisi yang lebih nyaman.
Rara mengangguk.
Gunawan melepas pelukannya dan berbaring di tengah kasur, kemudian merentangkan tangannya, memberi kode pada Rara untuk berhambur ke pelukannya. Rara yang mengerti akhirnya bergeser sedikit demi sedikit hingga sampai dipelukan Gunawan.
Rara : dedeknya kangen ayah (ucap Rara sambil mengelus perutnya)
Gunawan tersenyum, dan mencoba meraih perut Rara yang sudah nampak besar.
Gunawan : maafin ayah ya dedek. Sekarang dedek sama bunda tidur dipelukan ayah. Selamat bobok sayang
Gunawan mencium perut Rara dan kening Rara bergantian.
Merekapun tertidur.
--bersambung--
✨Samaaaaa, marahan ya kiyyuuutt
Jangan lupa vote, komen, dan share 😉😉🤗🤗💙💙❤️❤️✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTAKU
RomanceMencintaimu adalah salah satu hal yang aku lakukan bukan untuk pencitraan. Jika mereka menyerangku, biarlah. Aku tetap di pihakmu. Jika mereka menyerangmu, kuatlah. Aku selalu di sampingmu. ((Penasaran? tungguin ya ))