75.

720 53 8
                                    

✨part 75✨

Rara : duduk yuk pah.

Akhirnya mereka bertiga duduk di ruang tamu.

Rara : jadi, kenapa papa kemari sepagi ini?

Irfan : papa mau bicara penting sama kalian

Gunawan : bicara apa pa?

Irfan : Ra, bantuin papa dikantor ya?

Sontak Gunawan memekik kaget, lantas dia memberi kode pada Rara seolah berbicara untuk menolaknya.

Rara : tapi kenapa pa?

Irfan : papa sudah semakin tua, papa nggak bisa ngurus perusahaan sendiri.

Rara : emmm....

Irfan : ayolah Ra.... Gunawan, izinkan istrimu ya?

Gunawan gelagapan, sungguh dia nggak mau Rara kecapekan kalau harus ngantor dan mengurus rumah. Apalagi Gunawan tidak punya cukup uang untuk membayar pembantu rumah tangga.

Gunawan : maaf pa, tapi....

Irfan : anak papa cuma Rara, kalau bukan Rara, siapa lagi yang akan meneruskan bisnis Papa?

Rara melihat ke arah Gunawan, seolah memohon perizinan. Namun Gunawan seperti menunjukkan gelagat menggeleng lemah.

Irfan : ya udah, papa pulang saja dulu. Kalian bicarakan.

Segera Irfan pulang dan berlalu.
Setelah Irfan pulang, kini hanya sisa Gunawan dan Rara di ruang tamu.

Rara : Bee... Aku....

Gunawan : kamu mau ngurusin perusahaan papa?

Rara ragu, sungguh dia yakin suaminya itu akan sulit menerima keputusannya.

Rara ragu, sungguh dia yakin suaminya itu akan sulit menerima keputusannya.

Rara : iyy.. yyaaa boleh?

Gunawan : aku takut kamu kecapekan

Rara : aku janji akan bagi waktu aku

Gunawan : justru karena itu, aku nggak mau kamu kecapekan sayang

Rara : tapi kasihan papa

Gunawan : aku nggak punya cukup uang untuk nyewa pembantu, dan kamu pasti kecapekan kalau harus ngurusin kantor dan rumah.

Rara : aku janji akan jaga kesehatan aku.

Gunawan : janji gimana? Sekarang aja kamu udah sakit padahal belum mulai kerja

Rara : Bee.... Tapi papa sendirian ngurus perusahaan, lagi pula sayang ilmu aku kalau tidak digunakan.

Gunawan : ya udah terserah..... (Gunawan bangkit dari duduknya, membuang muka ke arah pintu rumah)

Gunawan : terserah kamu kalau menurut kamu itu yang terbaik, aku memang nggak punya hak untuk larang kamu gunakan ilmu di bangku kuliahmu, aku emang nggak tau apa-apa soal itu.

Rara : jangan marah Bee... Aku cuma....

Gunawan : ya udah stop, aku ngerti....

Rara : ya udah kalau nggak boleh gpp, tapi kita jadi ke RS kan? (Bangkit dari duduknya dan menatap punggung Gunawan)

Gunawan : nggak jadi, aku sibuk, banyak banget kerjaan dibengkel.
Setelah mengatakannya, gunaana keluar tanpa melihat ke arah Rara sama sekali.

Rara merasa lemas, suaminya memang tidak memperbolehkannya kerja.

Rara : haduh, pusing lagi ini kepala aku (sambil memegang keningnya)

Rara : aku cuma mau bantuin papa Bee... Aku tau kamu khawatir, tapi jangan diemin aku lagi ya (mata Rara berkaca-kaca)

Rara : aku sayang sama kamu Bee... Tapi aku juga sayang papa..... Nggak mungkin aku milih diantara kalian kan.....

--bersambung--

✨Yah, nggak jadi priksa 😂😂😂

Jangan lupa vote, komen, dan share 🤗🤗😉😉❤️❤️💙💙✨✨

SETULUS CINTAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang