103

1.6K 80 43
                                    

✨part 103✨

Gunawan : lalu, ada yang kau dapat?

Hari mengangguk. Kemudian dia menyodorkan sebuah prin berisi bon bukti pembayaran.

Hari : di sini tertulis nama Joko. Dia membali obat induksi yang paling mahal, dengan dosis yang tidak sedikit.

Gunawan tercengan dan kaget dengan fakta yang baru saja didengarnya.

Gunawan : jadi maksud kamu?

Hari mengangguk mantap.

Hari : iya pak... Saya curiga padanya. Tapi untuk tau lebih detailnya, mungkin lebih baik kita menyelidikinya secara langsung.

Gunawan : hemmm.... Maksudmu seperti menjebaknya? Kita akan menangkap basah tindakannya?
Hari mengangguk lagi.

Hari : betul sekali... Seperti itu.

Gunawan : lalu apa rencanamu?

Hari mendekat pada Gunawan dan membisikkan sesuatu di sana.

Gunawan kaget setelah mendengarnya.

Gunawan : gimana kalau itu melukai istriku?

Hari : kita akan menjaganya bersama-sama pak.

Gunawan : oke, kita coba. Tapi kamu punya tanggungjawab atas keselamatan istri saya.

Hari mengangguk mantap.

Hari : bapak bisa percayakan pada saya. Kalau begitu saya kembali ke ruangan saya dulu pak.

Gunawan : silahkan.terimakasih Hari.

Hari : sama-sama pak. Permisi....

Hari melenggang keluar ruangan Gunawan.

Keesokan harinya, hari sudah siap di rumah Gunawan dengan dua koper besar yang sudah dia siapkan.

Rara yang dengan terengah-engah ikut turun kebawah bersama suaminya.

Rara : kamu harus janji akan pulang sebelum aku lahiran sayang.....

Gunawan : pasti Ay.....

Hari : mari pak, kita harus segera berangkat.....

Rara sebenarnya merasa sedih mengetahui kenyataan bahwa suaminya harus keluar kota beberapa hari sebelum prediksi kelahiran anak-anak nya.

Rara menghadap ke Gunawan, merapikan dasinya, sambil berucap.

Rara : kamu harus jaga pola makan ya, jangan lupa sering kabarin aku, kamu jangan terlalu sering begadang, jaga kesehatan kamu. (Menunduk karena takut suaminya sadar bahwa dia sudah meneteskan air mata)

Gunawan : kalau mau ngomong itu lihat mataku dong sayang... (Mendongakkan kepala Rara dengan tangan kanannya)

Dan betapa terkejutnya Gunawan menyadari Rara sudah meneteskan airmata.

Gunawan : jangan nangis dong Ay....

Rara : iya, udah.... Gpp kok (sambil mengusap bekas airmatanya)

Gunawan : kamu jaga diri baik-baik ya di rumah. Jangan jauh-jauh dari hp, jangan lupa kabarin aku setiap hari.

Rara : iya, pasti.

Gunawan berjongkok dan berbicara pada perut buncit Rara.

Gunawan : kalian sehat-sehat ya, jagain bunda... Ayah sayang kalian.

Cupp
Gunawan mencium perut Rara. Kemudian dia berdiri dan

Cupp
Mencium kening Rara.
Dengan segera, Gunawan dan hari keluar rumah.

--bersambung--

✨ Kira-kira Gunawan dan Hari mau kemana ya? Kan kasihan Rara ditinggal, padahal mau lahiran.....

Jangan lupa vote, komen, dan share 😉😉🤗🤗💙💙❤️❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SETULUS CINTAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang