102

576 39 3
                                    

✨part 102✨

Gunawan sendirian di ruangan karena mbak Sri dan pak satpam pulang.

Rara masih belum sadarkan diri.

Gunawan yang sedari tadi setia duduk di samping kiri Rara pun tak pernah melepas genggaman tangannya.

Gunawan : ini sudah keterlaluan sayang, (batinnya)

Gunawan : aku harus menangkap pelakunya. Aku harus menghukum dia, entah sudah berapa kali upaya yang dia lakukan untuk melukaimu dan anak kita (lirih Gunawan sambil mengusap sayang rambut Rara)

Gunawan : aku memang bodohhhh.... Harusnya aku sudha menangkapnya jauhhh sebelum tindakannya separah ini (lirih Gunawan lagi)

Tangannya masih setia menggenggam tangan kiri istrinya.

Gunawan : sayang.... Aku janji aku akan menjagamu dan dedek lebih ketat lagi.... Aku janji (sambil menciumi tangan kiri Rara yang sedari tadi di genggamnya)

Gunawan : sayanggg.... Bangun dongg...... (Mata Gunawan sudah berkaca-kaca)

Gunawan : kamu tau? aku tadi takutttt.... Aku takut kamu pergi.... aku takut anak-anak kita kenapa-kenapa. Aku takut aku datang terlambat sayang (ucap Gunawan sudah menangis)

Tangan kirinya menggenggam tangan Rara kiri Rara, sementara tangan kanannya mengusap rambut Rara.

Beberapa menit dengan derai airmata Gunawan menyenderkan kepalanya dibeangkar Rara, menghadap ke kaki Rara.

Tanpa Gunawan sadari, tangan kanan Rara bergerak, dan perlahan matanya mulai terbangun.

Sementara Gunawan masih asyik merancau.

Gunawan : sayang.... Bangun...... Aku janji akan jagain kamu lebih ketat lagi.... Jangan buat aku khawatir (lirihnya masih dengan airmata yang mengalir)

Rara tersenyum demi mendengar perkataan gunawan. Pelan namun pasti, tangan kanan Rara bergerak ke arah kepala Gunawan, mengusapnya sayangg......

Gunawan yang kenget pun berusaha dengan pelan bangkit dari senderan kepalanya.

Gunawan : Ay??

Rara hanya membalasnya dengan senyum.

Gunawan : Alhamdulillah Ya Allah, kamu sudah sadar (ucap Gunawan dengan airmata lagi)

Rara menggeleng pelan dan mengusap airmata Gunawan dengan tangan kanannya.

--skip beberapa hari kemudian--

Beberapa hari setelah Rara dirawat, dia diperbolehkan pulang.

Hari juga sudah bekerja kembali sebagai asisten pribadi Gunawan. Sementara sekretarisnya digantikan oleh karyawan baru, Nia namanya.

Hari dan beberapa orang kepercayaannya sudah berusaha mengumpulkan bukti untuk mencari tau siapa dalang dibalik semua kejadian aneh yang menimpa Rara.

Selang tiga Minggu kemudian, hari dan Gunawan kembali membicarakan tentang masalah ini diruangan Gunawan.

Gunawan : gimana har??

Hari : begini pak (dipotong oleh Gunawan)

Gunawan : panggil gun aja

Hari : enggak....

Gunawan : ah.. udahlah, terserah.... Ayo lanjutkan.

Hari : baik... Kami sudah cek semua cctv dirumah bapak, tapi tidak ada satupun gerakan yang mencurigakan disana.

Gunawan : kamu yakin sudah pastikan semua?

Hari mengangguk mantap.

Hari : saya yakin pak.

Gunawan : terus, ada hal lain lagi yang perlu saya ketahui?

Hari : ada pak.

Gunawan : apa itu?

Hari : karena tidak ada satupun bukti rekaman cctv, saya curiga pada orang rumah, semua orang yang bekerja untuk bapak dan istri bapak. Karena itu saya dan tim memeriksa semua hal tentang mereka.

Gunawan : lalu, ada yang kau dapat?

Hari mengangguk. Kemudian dia menyodorkan sebuah kertas hasil print berisi bon bukti pembayaran.

--bersambung--

✨Wahh, apa tuh yang ditemukan oleh hariiii 😱😱

Jangan lupa vote, komen, dan share 😉😉🤗🤗💙💙❤️❤️

SETULUS CINTAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang