✨part 92✨
Ceklekk
Rara : assalamualaikum
Gunawan yang masih mengoreksi berkas-berkas pun menoleh karena suara yang ia dengar.
Gunawan : waalaikumsalam, sayang.....
Rara melangkah mendekati meja kerja Gunawan.
Rara : tutup dulu berkasnya ya Bee... Makan siang sudah datang (sambil menunjukkan rantang makanan yang dia bawa)
Gunawan : tapi aku masih banyak pr Ay.....
Tiba-tiba Rara malah duduk di pangkuan Gunawan.
Rara : makan dulu sayang.... (Dengan nada lembut)
Dengan refleks Gunawan memeluk Rara dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Rara.
Gunawan : makasih kamu sudah Dateng, hari ini kerjaan banyak banget, bikin pusing.
Rara mengusap punggung Gunawan.
Rara : sama-sama. Dedek-dedeknya juga kangen sama ayah.
Gunawan mempererat pelukannya.
Rara : Bee... Jangan terlalu erat, dedeknya kegencet.
Gunawan segera melepas pelukannya.
Gunawan : ya sudah, ayo kita makan di sofa sana. (Menunjuk sofa yang terletak tidak jauh dari meja kerjanya)
Rara : ya sudah ayo.
Gunawan dan Rara pun pergi ke arah sofa dan duduk di sana. Kemudian Rara membuka rantang dan mulai menyuapkan makan pada Gunawan.
Rara : nih, aakkk......
Gunawan : tau aja aku maunya di suapin
Rara : iya dong..... Ya udah nih akkkkk....
Gunawan pun menerima suapan Rara dan mereka makan bersama di kantor.
--skip selesai makan--
Rara merapikan wadah bekas makan. Setelahnya, dia berdiri untuk pamit pada Gunawan.
Rara : ya udah, aku pulang dulu ya...
Gunawan : aku antar sampai depan.
Rara : ya udah, yukk.....
Rara dan Gunawan berjalan keluar ruangan.
Rara dan Gunawan berjalan keluar kantor dengan pandangan mengedar, mencari keberadaan Joko. Sementara Joko berlari dari arah pos satpam.
Joko : nona, sudah selesai?
Rara : sudah jok.
Gunawan : jok, anterin istri saya pulang dengan selamat ya.
Joko : baik tuan, mari nona... (Memberikan jalan pada Rara)
Rara pamitan dulu pada Gunawan, mencium tangan dan dibalas Gunawan dengan mencium kening Rara.
Gunawan : kabarin kalau sudah sampai rumah ya Ay...
Rara : iya Bee... Assalamualaikum.
Gunawan : waalaikumsalam
Joko dan Rara berjalan ke arah mobil.
Rara : jok, antar saya ke toko bunga dulu.
Joko : toko bunga yang mana nona?
Rara : nanti saya beri tahu jalannya.
Rara sedang sibuk melihati Hadiah yang dia tata untuk diberikan pada Selfi dan calon baginya, sebentar lagi anak Selfi akan lahir karena usia kandungan Selfi sudah 8 bulan lebih.
Saat Rara sedang memikirkan Selfi dan bayinya, tiba-tiba saja Joko mendadak menge rem mobil. Hal ini membuat Rara refleks memegang perut besarnya agar tidak terbentur jok depan. Sementara kepala Rara sudah terbentur dengan jok di depannya.
Rara : astagfirullah....... (Memegang dadanya dengan tangan kanan)
Karena kaget, Rara yang mencoba mengatur nafasnya merasa ada pergerakan dari dalam kandungannya.
Pandangan Rara beralih pada perut buncitnya.
Rara : kalian gpp nak?.... (Sambil mengelus-elus perutnya)
Joko : nona gpp?
Rara : Aws... (Baru sadar jika kepalanya tadi sudah terbentur jok depan)
Rara : saya gpp jok, kenapa kamu nge rem mendadak?
Joko : tadi tiba-tiba ada kucing lewat nona. Saya hanya tidak ingin menabraknya.
Rara hanya mengangguk.
Rara : lain kali kau harus lebih berhati-hati.
Joko : baik nona, saya minta maaf.
Rara : ya sudah, lanjutkan perjalanannya.
Mereka pun melanjutkan perjalanan ke toko bunga Selfi.
--bersambung--
✨Hai hai hai, siapa yang kangen sama Mimin? Mimin baru selesai UAS, sebenernya masih satu matkul lagi Minggu depan sih.
Nikmatin update dari Mimin ya.
Jangan lupa vote, komen, dan share 😉😉🤗🤗💙💙❤️❤️✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS CINTAKU
RomanceMencintaimu adalah salah satu hal yang aku lakukan bukan untuk pencitraan. Jika mereka menyerangku, biarlah. Aku tetap di pihakmu. Jika mereka menyerangmu, kuatlah. Aku selalu di sampingmu. ((Penasaran? tungguin ya ))