15.

475 41 1
                                    

✨part 15✨

Dikantor, Rara disambut oleh semua karyawan. Tidak sedikit karyawan yang cari muka ke Rara, pasalnya mereka tau, suatu hari Rara akan jadi bos baru mereka. Huhft, Rara dibuat muak dengan cara mereka.

Menit demi menit berganti, Rara sibuk menyelesaikan banyak tugas yang diberikan ayahnya. Hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 . Ketika dirasa semua pekerjaan selesai, Rara segera keluar kantor dan mencari Gunawan.

Sementara Gunawan sedang ngobrol dengan satpam kantor di pos satpam.

Rara : gun, ayo pergi.

Gunawan : pulang non?

Rara : bukan, ke toko bunga.

Gunawan : baik non.

Setelahnya, Rara dan Gunawan pamit pada satpam dan pergi menuju mobil. Mereka segera masuk ke mobil, selang beberapa menit, mobil melaju keluar kantor.

Beberapa menit perjalanan, mereka sampai di toko bunga tempat Rara biasa memesan bunga. Terlihat Selfi tengah sibuk merangkai bunga di sana.

Rara : gun, aku akan sedikit lebih lama karena ini masih siang, apa kau mau menunggu di dalam saja?

Gunawan : tidak nona, saya menunggu di warung itu saja ya, saya lapar. (Menunjuk warung makan yang ada di sebelah toko bunga)

Rara : hahaha, (Rara tertawa geli dibuatnya) kau sepertinya sangat polos. Nih, beli makan pakai uangku.

Gunawan : tidak perlu nona.

Rara : sudahlah, ini ambil. (Ucap Rara memaksa, dia memasukkan uang itu ke kantong depan baju Gunawan) saya masuk dulu ya, selamat makan (sambil tersenyum)

Gunawan : terimakasih nona. (Tidak membalas senyum)

Rara pun melenggang pergi masuk ke toko dan Gunawan pergi ke warung yang tadi dia tunjuk.

Rara : Gunawan itu mukanya datar ya, jujur, polos banget lagi (tidak dia sadari, senyuman terukir diwajahnya)

Lamunan Rara tersadar ketika Selfi mengagetkannya dengan pelukan tiba-tiba.

Selfi : hayooooo, kok senyum-senyum.

Rara : eh eh, enggak kak.

Selfi : kamu sudah temukan bahagiamu dek? Siapa? Di mana dia? Atau, sopir barumu itu ya? Dia kelihatannya cakep.

Rara : eh, enggak kak.

Selfi : dek, kamu nggak pernah senyum seperti tadi selain sama kakak lo. Kakak tau kamu.

Rara : ah, enggak kak. Perasaan kakak doang kali. Sudahlah, aku ke sini kan untuk pesan rangkaian bunga.

Selfi : iya kan ini toko bunga, kalau mau pesan roti ya di toko roti.

Rara : hahahaha, kak Selfi lucuuuuu. (Sambil pura-pura tertawa)

Selfi : awas ya, kelitikin nihhh. (Ucap Selfi sambil menggelitik perut Rara)

Mereka terlihat asyik ngobrol berdua, sementara Gunawan terus memperhatikannya dari luar sambil makan.

Gunawan : nona kalau ceria begitu cantik (batin Gunawan) apaan sih gun, kamu benci dia, ingat itu. (Batinnya lagi)

Hari sudah sore, Rara mengajak Gunawan pamit dari toko bunga Selfi dan pergi ke TPU seperti biasa. Seperti biasa, Rara selalu menekankan peraturan yang dia buat sendiri kepada Gunawan sebelum masuk ke TPU. Setelah mengucapkannya Rara masuk ke TPU, dia berhenti di salah satu gundukan yang selalu penuh dengan bunga.

Seperti sebelumnya, Rara mengganti bunga yang sudah layu dengan bunga baru yang dia bawa, dan memanjatkan do'a.

Rara : hai, Rara masih datang sendiri. Padahal Rara janji pasti bakal bawa papa dan mama kemari. (Mata Rara berkaca-kaca) kamu lihat aku kan dari surga sana? Betapa ayah selalu memaksa mama, aku dan bahkan dirinya untuk melupakanmu. (Satu tetes air bening berhasil lolos dari mata Rara). Tapi aku tidak pernah berhasil, aku selalu merindukanmu. (Kali ini, Rara sudah benar-benar menangis). Aku yakin, papa dan mama juga menyayangimu, mereka hanya sedang membohongi perasaan mereka sendiri. Aku janji akan bawa mereka suatu hari, aku sayang kamu (Rara mencium nisan itu dan kemudian menelungkupkan wajahnya pada lutut dan menutupnya dengan kedua tangan)

Dengan posisi seperti itu, Rara terus menangis sesenggukan.

--bersambung--

Hai, kalian pasti masih penasaran dengan makam itu kan? Jawabannya ada di beberapa episode ke depan 😂😉

Jangan lupa vote, komen, dan share ya, makasih supportnya 💙❤️

SETULUS CINTAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang