Fino-43

31K 2.5K 372
                                    

Fino mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan pencahayaan. Matanya menoleh mengamati ruangan dimana ia berada. Bangun dari tidurnya di sertai dahi berkerut saat melihat ruang tamu tampak asing.

Seketika laki-laki itu ingat bahwa dirinya berada di rumah Freya. Merutuki kebodohannya karena ketiduran di rumah Freya. Melirik jam dinding yang ternyata pukul 08.00 itu berarti dia bolos sekolah.

"Dimana kamu sayang?" gumam Fino bangkit mencari keberadaan gadisnya

Hidungnya mencium aroma lezat masakan membuat Fino melangkahkan kakinya menuju arah dapur. Senyum Fino mengembang melihat Freya tengah berkutat menyiapkan makanan.

Secara perlahan-lahan Fino mendekati gadisnya agar tidak ketahuan. Tiba di belakang Freya, laki-laki itu menaruh kedua tangannya di meja pantry antara pinggang Freya jadi posisinya seperti memeluk dari belakang.

 Tiba di belakang Freya, laki-laki itu menaruh kedua tangannya di meja pantry antara pinggang Freya jadi posisinya seperti memeluk dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaghfirullah" Freya mengelus dada kaget atas keberadaan Fino yang tiba-tiba di belakangnya. Sedangkan Fino terkekeh menumpu dagunya di bahu Freya yang sedikit terbuka.

"Ngapain hm?" tanya Fino lembut

"Nih buatin sarapan buat kakak" jawab Freya menoleh kearah Fino

"Sorry ngerepotin kamu"

"It's okay kayak siapa aja" Freya tersenyum menyandarkan kepalanya di bahu Fino sembari mengelus tangan kanan kekasihnya yang kini berada di pinggangnya

Fino mengecup singkat pipi Freya, "thank you babe"

"Main cium aja mandi sana" cibir Freya pelan

"Morning kiss babe"

"Apa sih kak ngaco kalo ngomong"

"Kok ngaco sih...kan belajar dulu sebelum nikah"

"Tuh kan ngaco ngomongnya sana mandi biar waras lagi"

"Laksanakan nyonya Fernando" Fino terkekeh kecil melihat rona merah muncul di pipi Freya. Senang rasanya menggoda gadisnya seperti ini.

Freya berusaha menahan senyumnya, "mandi kak inget aku bolos sekolah gara-gara kakak"

"Bolos sekali sayang"

"Bilis sikili siying" sahut Freya memajukan bibirnya kesal "aku udah keseringan bolos ya gara-gara kakak"

"Oke-oke cowok selalu salah"

"Iya dong udah kodratnya" ujar Freya menepuk dada bangga

Fino memutar bola pasrah, "iya kamu selalu benar"

"Ck ngobrol terus dari tadi sana mandi udah ke cium baunya" Freya menutup hidungnya seakan mencium bau badan Fino. Padahal belum mandi pun Fino tetap wangi.

Tidak terima di fitnah bau Fino menaruh kepala Freya di ketiaknya agar gadis itu tahu bahwa dia masih wangi sekalipun belum mandi.

"Kak ihh lepasinn engapp" Freya memberontak berusaha menjauhkan wajahnya dari ketiak kekasihnya. Sedangkan Fino tertawa puas lalu menjauhkan kepala Freya dari ketiaknya.

FINO |Sudah Terbit|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang