Hal yang paling Fino benci di dunia ini adalah menunggu.Tapi tidak berlaku untuk saat ini dia menunggu gadisnya di depan kelas sejak sepuluh menit berlalu .Di temani ke tujuh para sahabatnya.
"Tu guru ngapain aja sih lama bener"
"Ho oh ngajar apa pidato tuh orang heran gue"
"Bacot" ujar Devan dingin
"Aduh abang Devan ngomong nya nyelekit sampai hati A'a Alfi gak suka" kata Alfi dramatis
Yang lain memutar bola matanya malas. Fino tak mendengar omongan sahabatnya berniat masuk ke dalam kelas gadisnya. Langkahnya pria itu terhenti kala Pak Bondan,guru killer SMA Garuda keluar dari kelas menatap bingung ke arahnya.
"Kalian ngapain disini?" tanya Pak Bondan
"Yaelah pak seterah kita dong mau ngapain kenapa bapak repot ngurusin kita" Suara itu bukan suara Fino melainkan suara Kevin. Pak Bondan mendengus kesal mendengar jawaban Kevin yang menyebalkan. Kenapa ada spesies murid kayak Kevin disini batinnya.
"Terserah dodol bukan seterah" ralat Marcel
"Suka-suka gue" sewot Kevin
"Bapak pusing ketemu kalian" ujar Pak Bondan melangkahkan kakinya pergi
"MINUM BAYGON PAK BIAR SEMBUH" teriak Kevin saat Pak Bondan saat menjauh dari pandangannya.
Fino berdecak kesal karena teriakan Kevin berada tepat di samping telinga. Ingin rasanya dia membogem mentah wajah Kevin kalo bukan gadisnya sudah berada di depannya.
"Udah nunggu lama?" tanya Freya tak enak hati
Fino merangkul bahu gadisnya tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Freya. Ketiga sahabat Freya mendengus kesal ketika Freya meninggalkan mereka. Pasalnya keempat gadis itu janjian akan ke Starbucks buat mengerjakan tugas. Tapi harus gagal kala Fino menjemput Freya untuk pulang bareng bersamanya.
"Dasar manusia gak ada akhlak" pekik Sam,Farel dan Alfi kompak
Devan pergi tanpa sepatah kata pun disusul oleh Sam,Farel dan Alfi dari belakang menyisakan Dave,Kevin,Marcel dan ketiga gadis itu.
"Lo pulang bareng gue" perintah Marcel menarik tangan Reena tak peduli dengan penolakan yang dilontarkan gadis itu.
"Eh mau di bawa kemana sahabat gue" pekik Naya dan Didi
"Neng Naya pulang sama abang Kevin mau nggak?" kata Kevin menaikkan satu alis menggoda
"Ogah gue sama play boy kayak lo" tolak Naya mentah-mentah
"Awas nanti suka baru tahu rasa" goda Kevin semakin gencar
"Gak bakal"
"Yakin"
"Gak ya gak"
"Masak"
"Lo kok ngeselin banget"
"Ngeselin tapi ngangenin kan?"
Keduanya sibuk berdebat sampai tak sadar tinggal mereka berdua di sana. Karena Dave sudah pulang bersama Didi sejak mereka berdebat dari awal.
"Lo ngangenin in your dream" sarkas Naya pergi
Kevin terkekeh geli,"lo unik Nay beda sama yang lain tapi gue suka"
~~~
Gemas.Satu kata dalam benak Fino menggambarkan Freya. Gimana gak gemas gadisnya tengah memakan ice cream dengan lahap seolah orang lain tak boleh memintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...