"tadi Kevin bisikin apa Nay penasaran gue?" tanya Reena menatap Naya
Saat ini Freya dkk dan Fino dkk sedang berada di Warung Nang Ujang. Mereka bolos pelajaran atas usul Naya.Sebenarnya Freya tidak mau tapi Naya memaksanya untuk ikut. Di dukung oleh yang lain Freya semakin tidak bisa menolak. Bahkan Fino juga menolak keras dikarenakan Freya masih sakit. Namun Freya membujuk dengan tatapan memelas membuat Fino tidak bisa menolak.
"Gapapa gausah kepo" jawab Naya berusaha tidak gugup
Reena memicingkan mata curiga lalu mengangguk paham. Naya menghembuskan nafas lega karena Reena percaya sama jawaban. Bisa gawat kalo dia sampai tahu batin Naya.
Freya terkekeh melihat Naya menghembuskan nafas lega. Padahal ia tahu Naya sedang berbohong.S ecara tidak mungkin gak ada apa-apa sementara waktu Kevin membisikkan sesuatu tubuh Naya menegang.
Ngomong-ngomong soal Kevin,pria itu tengah pergi entah kemana. Jadi Reena dengan leluasa menanyakan kejadian tadi di UKS tanpa hambatan.
"Are you okay?" tanya Fino sekali lagi
Sudah sepuluh kali menanyakan hal itu pada Freya membuat gadis itu memutar bola matanya jengah.
"Sekali lagi ngomong gitu kita marahan" ancam Freya
Fino menghela nafas berat mendengar Freya mengancamnya.Bukan apa-apa Fino hanya memastikan kondisi Freya. Apa itu salah?
"Jangan cuma marahan ibu bos putusin aja sekalian" celetuk Farel memanas-manasi
Gigi Fino bergelutuk saat Farel menyuruh Freya putus dengannya. Freya yang menyadari kekasihnya mau meledak mengusap lengan Fino menenangkan.
"Bilang apa lo Rel" kata Fino dingin siap baku hantam.
Farel meneguk susah salivanya melihat Fino siap meledak sekarang juga. Yang lain tersenyum puas saat Farel sudah pucat pasi. Salah siapa cari masalah sama singa Alaskar.
"Gu..e ber..canda bos beneran suer deh" ujar Farel terbata-bata
"Bercanda ya" sinis Fino tajam
Tubuh Farel menegang bingung harus bagaimana menghadapi amarah Fino akibat kesalahannya. Padahal tadi ia hanya bercanda.Tapi sepertinya Fino tidak bisa di ajak bercanda
"Habis tuh si Farel" gumam Naya
Keadaan menjadi hening mengetahui Fino sedang marah. Mereka memilih diam daripada kena juga amukan Fino.
"Tenang ok kak Farel cuma bercanda" Freya lembut mengusap rahang tegas Fino "jangan gampang emosi kak"
Fino menetralkan emosinya supaya tidak meledak lalu menatap manik legam milik Freya. Hanya dengan begitu Fino bisa sedikit lebih tenang.
Bahu Farel merosot hampir saja ia berada di ujung maut kalo bukan karena Freya berhasil menenangkan Fino. Farel berjanji pada diri sendiri untuk tidak bercanda lagi sama Fino.
"Giliran sama Freya langsung tenang tuh singa" cibir Marcel pelan
Sam,Dave dan Alfi terkekeh mendengar cibiran Marcel kelewat pelan. Bisa di pastikan Marcel juga takut melihat Fino marah. Devan? pria itu sangat santai saat melihat Fino hampir meledak bahkan dirinya sudah melihat saat Fino hilang kendali ketika marah.
"Jangan di anggap serius omongan kak Farel aku gak akan pernah putusin kakak" kata Freya mengulum senyum
Fino mengangguk memeluk erat pinggang Freya membenamkan kepalanya di ceruk leher Freya untuk menghirup aroma cherry milik gadisnya.
Freya mendengus saat Fino mencari-cari kesempatan namun ia juga senang Fino bersikap manja kepadanya.
"Malu kak diliatin sama mereka" gerutu Freya berusaha melepaskan tangan Fino dari pinggangnya. Tapi usaha Freya sia-sia karena Fino semakin mempererat pelukannya mau tak mau Freya membiarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINO |Sudah Terbit|
Teen FictionPART TIDAK LENGKAP. Fino Axelian Fernando Cowok dengan wajah tampan bak dewa Yunani memiliki tubuh tegap,rahang tegas,hidung mancung seperti porosotan jangan lupakan mata tajam nya yang membuat siapa saja takut melihatnya. Cowok dingin tak tersentuh...